PEKANBARU, GORIAU.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Pekanbaru, Selasa (1/9/2015) pagi, mendeteksi adanya 198 titik panas (hotspot) di wilayah Pulau Sumatera, dimana 82 titik panas diantaranya terdapat di Provinsi Riau, serta sisanya menyebar di lima provinsi lainnya.


 Citra satelit Terra dan Aqua dari BMKG mencatat bahwa 198 titik panas atau hotspot ini berada diantaranya di‎ Sumut satu hotspot, Lampung tiga hotspot, Sumbar tujuh hotspot, Sumatera Selatan 46 hotspot, Jambi 59 hotspot, dan terbanyak di Riau, dengan 82 hotspot. 


‎‎Akibatnya, sebagian kota di Riau terpantau masih diselimuti kabut asap, salahsatunya kota Pekanbaru, sehingga membuat jarak pandang hanya berkisar 1 Kilometer. Asap tersebut, sebagian adalah hasil kiriman dari beberapa provinsi tetangga, dan sisanya hasil pembakaran lahan dan hutan di Riau.‎


 ‎"Provinsi Riau jadi wilayah paling banyak terdapat titik panas. Ada sekitar 82 hotspot, yang tersebar di 10 kabupaten dan kota, dimana didominasi di wilayah Pelalawan," kata Kepala BMKG stasiun Pekanbaru, Sugarin, Selasa (1/9/2015) pagi.


 Ia merincikan, hotspot ini terdapat‎ di Bengkalis sebanyak satu titik panas. Dumai, Kuansing, Siak dan Pekanbaru masing-masing dua titik panas. Rohul lima titik panas. Inhil enam titik panas. Kampar 12 titik panas. Inhu 17 titik panas, serta tertinggi di Pelalawan sebanyak 33 titik panas.

 Lalu untuk titik api dengan tingkat pengamatan diatas 70 persen, ada sekitar 54 titik,‎ diantaranya Bengkalis, Dumai, Kuansing dan Siak dengan masing-masing satu titik api.‎ Rohul dan Inhil masing-masing empat titik api. Kampar sembilan titik api. Inhu 10 titik api, dan Pelalawan 23 titik api.


 Data yang dirilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, akibat bencana asap tersebut, sudah 1.228‎ jiwa masyarakat Riau terjangkit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). "Kita himbau agar warga senantiasa menggunakan masker apabila keluar rumah dan kurangi aktivitas di luar jika tidak begitu diperlukan," imbuh Sugarin. (Had)