PEKANBARU, GORIAU.COM - Pernyataan Ketua Harian Golkar Riau versi Aburizal Bakrie, Ruspan Aman yang tidak mau mengakui kepengurusan DPP Golkar di bawah kepengurusan Agung Laksono, ditanggap dingin oleh Ketua DPD Golkar Riau pimpinan Agung Laksono, DR H Indra Mucklis Adnan.

Menurut Indra, pernyataan Ruspan yang menilai kepengurusan DPP Golkar pimpinan Agung Laksono adalah abal-abal, menunjukkan bahwa Ruspan belum dewasa dalam berpolitik."Saya baca di media, sampai kapan pun Ruspan tetap mengakui ARB Ketua Umum Partai Golkar dan tidak mau mengakui Agung Laksono sesuai keputusan Mahkamah Partai yang dikuatkan SK Menkum HAM. Bagi saya, kalau mau mengakui Alhamdullilah, kalau tak mau Subhanallah," ujar Ketua Korwil Golkar Riau-Kepri ini kepada GoRiau.com di Pekanbaru, Sabtu (21/3/15).

Terkait pernyataan Ruspan yang menilai SK peserta Munas Ancol abal-abal, menurut Indra, sebaliknya yang abal-abal itu SK pengurus Golkar Riau yang ikut Munas Bali. Sebab SK hasil Musdalub Golkar Riau sudah dicabut dan dibatalkan oleh DPP Partai Golkar dengan nomor Kep 02A/DPP/Golkar/XI/2014 tanggal 27 November 2014. Kemudian, mengaktifkan kembali hasil Musda Riau di Tembilahan di bawah kepemimpinan Indra M Adnan.

Terkait tidak hadirnya anggota fraksi Golkar DPRD Riau pada pertemuan konsolidasi yang dilaksanakan pengurus DPD Golkar Riau pimpinan Agung Laksono, diakui Indra hal itu karena adanya ancaman dari Suparman (Ketua DPRD Riau) dan Ruspan Aman yang melarang semua anggota fraksi untuk menghadiri undangan itu.

"Saya dengar, Suparman akan ancam PAW, kalau ada anggota fraksi Golkar yang menghadiri undangan itu. Kita tak masalah, nanti akan kita undang lagi, karena itu menjadi tugas saya untuk melaksanakannya sesuai arahan DPP Golkar," sebut Indra.

Anggota Dewan Pertimbangan DPP Golkar yang juga Ketua Harian Golkar Riau pimpinan Agung Laksono, Yuherman Yusuf menilai, sikap yang ditunjukkan Suparman dan Ruspan Aman membuktikan mereka belum dewasa berpolitik.

"Orang yang tidak memahami dan tidak mau menyadari perkembangan politik terkini, politik itu dinamis. Kalau saya nilai, ini karma yang mereka terima, setiap kekuasaan yang diperoleh akibat menzalimi, pasti dibalas Allah lebih sakit lagi," ujar mantan Ketua KONI Riau ini.(***)