PEKANBARU, GORIAU.COM - Mengklaim bukan penyebab kabut asap, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau mulai fokus pada penanganan warga yang menjadi korban. Kesehatan masyarakat dianggap menjadi prioritas saat ini.

Pelaksana Tugas Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi Rachman, Jumat (2/10/2015), mengaku bahwa asap yang melanda Riau hampir dipastikan berasal dari provinsi tetangga, yakni Sumatera Selatan dan Jambi.

Hal ini dikuatkan dengan minimnya titik panas yang terpantau satelit di Riau dalam kurun beberapa hari ini. "Kita tidak ada titik api, fokus saat ini menangani korban akibat kabut asap," kata Andi Rachman, sapaan akrabnya.

Karena setiap hari, korban akibat kabut asap terus bertambah dengan total mencapai ribuan. Saat ini, korban sudah melampaui 50 ribu jiwa.

Meski begitu, dirinya mengaku Tim Satgas Penanggulangan Karhutla dan Asap di Riau tetap bergerak. "Tim tetap pada jalurnya, jika ada titik api langsung bergerak," tegas Andi.

Terkait penanganan kesehatan bagi masyarakat korban asap sebut Andi, pihaknya telah mempersiapkan tenaga medis. Termasuk alat-alat kesehatan penanganan korban asap, pihaknya juga berharap adanya bantuan dari pusat.

"Bantuan yang kita harapkan seperti, masker, oksigen, obat-obatan. Kemudian, pasukan sudah ada di Pekanbaru, heli juga ada," papar Andi.

Sebagian besar wilayah Riau, terutama Kota Pekanbaru baru saja diguyur hujan lebat pada Kamis (1/10/2015) kemarin. Sehingga cukup 'menghalau' kabut asap. Kondisi ini belum bisa diprediksi terus membaik jika asap kiriman tetap terjadi.***