KAMPAR, GORIAU.COM - Ratusan massa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Kampar (Gerak) yang melakukan aksi demo ke Perkantoran Pemkab Kampar, Rabu (11/6/2014) ternyata bukan sekedar aksi biasa saja. Mereka rela menunggu hingga pukul 18.00 WIB untuk mendapatkan jawaban dari pihak eksekutif maupun legislatif di Kampar.

Jumlah pendemo yang ratusan, membuat aparat keamanan membuat pagar kawat di Lingkungan Pemkab Kampar tersebut. Namun para pendemo bersikukuh tidak akan membubarkan diri sebelum ada jawaban yang jelas dan tegas dari pihak yang berwenang.

Akhirnya, menjelang sore, Ketua DPRD Kabupaten Kampar, Ahmad Fikri langsung mendatangi mereka. Namun bukan dengan cara yang umumnya dilakukan pejabat kebanyakan. Fikri memanjat pagar yang sudah dipasang kawan oleh pihak kepolisian tersebut.

Ahmad Fikri yang terlihat buru-buru tak peduli lagi dengan pagar kawat berduri yang dipasang polisi untuk membendung masuknya massa ke Komplek Perkantoran Pemkab.

Pria yang akrab disapa Ongah itu terlihat memanjat tiang pagar kawat berduri di sebelah tembok tulisan Pemkab Kampar tersebut. Koordinator lapangan aksi demo, Anton, langsung menyampaikan tuntutan mereka.

Diantaranya mengenai permintaan pembentukan panitia khusus di DPRD Kampar dan mengajukan mosi tak percaya terhadap Bupati Kampar. Anton juga minta proses hukum di DPRD Kampar terhadap Eva Yuliana yang juga Wakil Ketua DPRD Kampar yang diduga melakukan pemukulan terhadap Nur Asmi.

Ahmad Fikri meminta massa menyampaikan tuntutan secara tertulis ke DPRD. "Dengan surat tertulis, saya akan tindaklanjuti dengan menyerahkan ke alat kelengkapan DPRD Kampar, yakni Badan Kehormatan," ujar Fikri.

Ini bukan yang pertama kalinya Ahmad Fikri berani menemui ratusan massa dengan cara seperti itu. Sebelumnya saat aksi Senin lalu, Fikri datang ke kerumunan massa dan menerima 20 orang perwakilan ratusan massa pendemo untuk mengikuti pertemuan di Ruang Banggar DPRD Kampar.del