PEKANBARU, GORIAU.COM - Meski titik kebakaran lahan di daratan Sumatera khususnya Riau terus berkurang, namun kabut asap tetap menyelimuti sebagian besar kawasan. Diduga kondisi ini diperburuk oleh asap yang dihasilkan Semenanjung Malaysia, serunut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Menurut pantauan Satelit NOAA 18 terakhir, terlihat bahwa juga ada kabut asap karena kebakaran lahan dan hutan di Malaysia," kata Agus Wibowo selaku Kepala Bidang Data BNPB kepada pers di Pekanbaru, Senin (10/3/2014).Ia mengatakan, terlihat kabut asap berada di wilayah bagian barat dan timur, bahkan satelit menunjukkan Ibu Kota Malaysia, Kuala Lumpur juga tertutup asap tingkat sedang (moderate haze). "Hotspot" menurut dia juga terlihat cukup banyak di wilayah Semenanjung Malaysia dan arah angin mengarah ke Sumatera Utara dan Riau," katanya.Jumlah hotspot di Semenanjung Malaysia dari Januari sampai dengan 9 Maret adalah 225 titik sedangkan di Sumatera (Sumatra Barat, Riau, Jambi dan Sumatra Selatan), demikian Agus, sebanyak 1.702 titik.  "Apakah asap dari Malaysia sampai ke wilayah Sumatera dan memperparah kabut asap yang ada saat ini? coba silahkan tanya BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika)," kata Agus.Kepala Bidang Data BMKG Stasiun Pekanbaru, Slamet Riyadi mengatakan, arah atau pergerakan angin memang konsisten dari Timur Laut menuju Barat Daya yang artinya dari Malaysia mengarah ke Sumatera, Indonesia. "Tapi kami tidak menjamin apakah asap dari negara tetangga itu sampai ke Riau atau Smatera," katanya.Slamet mengatakan, pihaknya hanya melakukan olah data di Provinsi Riau, sementara untuk Malaysia tidak dilakukan secara mendalam.Pantauan pers, kabut asap di sebagian besar Riau khususnya Pekanbaru dan sebagian wilayah seberang Malaka, Malaysia, seperti Kota Dumai dan Bengkalis juga tampak masih diselimuti kabut asap tebal. (fzr/ant)