PEKANBARU, GORIAU.COM - Puluhan warga dari empat kenegrian di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Selasa (2/9/2014) sore mendatangi Lemabaga Adat Melayu (LAM) Riau di pekanbaru. Kedatangan tersebut guna membicarakan konflik masyarakat dengan PT Duta Palma Nusantara (DPN).

Dikatakan Harmidi, salah seorang Penghulu dari Kenegrian Koto Rajo, sejak tahun 1988 PT DPN sudah beroperasi di wilayah Kabupaten Indragiri Hulu yang saat sudah masuk wilayah Kabupaten Kuantan Singingi.

"Sejak mereka beroperasi, tidak ada manfaat yang diperoleh masyarakat," ujar Harmidi.

Padahal, lanjut Harmidi, lahan tempat beroperasi PT DPN merupakan tanah ulayat dari empat kenegrian. "Setelah kami berkumpul, ternyata semua kenegrian tidak ada yang merasakan keberadaan PT DPN," katanya.

Adapun empat kenegrian itu yakni Kenegrian Koto Rajo, Kenegrian Kopah, Kenegrian Cengar dan Kenegrian Koto Teluk Beringin.

Selain itu, lahan yang menjadi Hak Guna Usaha (HGU) PT DPN penuh dengan kejanggalan. Dimana, kata Harmidi, dalam izinnya hanya ada sekitar 11.500 ha. Namun, jika ditelisik lebih jauh, ternyata lahannya mencapai 20.000 ha. "Ini menjadi pertanyaan besar sama kami," katanya.

Senada dengan Harmidi, Sumahijan selaku Kepala Desa Koto Tuo Kopah menyatakan hingga saat ini tidak merasakan manfaat dari keberadaan PT DPN. Ia juga tidak mengetahui bagaimana proses izin HGU PT DPN diperpanjang.

Sumahijan juga meluahkan kekesalannya kepada PT DPN dihadapan pemuka masyarakat Riau. Dimana, selama menjabat sebagai kepala desa, ia hanya diberi honor oleh PT DPN sebesar Rp100 ribu per bulan. "Begitu juga dengan Kades yang lain," ujarnya.

"Mau diapakan uang tersebut, ini merupakan bentuk penghinaan untuk kita semua," kata Sumahijan.

Untuk itu, utusan masyarakat yang berasal dari empat kenegrian meminta petuah dan perlindungan kepada LAM Riau. "Kami ingin perlindungan dari LAM riau," ujarnya.

Sementara itu, kehadiran pemuka adat Kuansing ini langsung diterima oleh Ketua Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAM Riau, Tenas Effendi, Ketua Harian LAM Riau, Al Azhar dan pengurus LAM Riau lainnya.(san)