BENGKALIS, GORIAU.COM - Tim Gabungan Penyelamatan Kawasan Giam Siak Kecil (GSK) melakukan penutupan kanal dan pemusnahan tanaman non kehutanan di kawasan inti GSK. Kendati sempat muncul protes dari masyarakat yang merasa memiliki lahan yang ditutup, tapi tidak sempat terjadi bentrok dengan masyarakat seperti yang diisukan.

Setelah tim gabungan melakukan pertemuan dengan masyarakat di Desa Bukit Kerikil, Kecamatan Bukit Batu Rabu (19/11/2014) malam, yang merupakan akses masuk ke kawasan inti GSK, selanjutnya Kamis (20/11/2014) mengajak pemilik lahan turun ke lokasi untuk menunjukkan lahan yang diklaim masuk dalam penutupan kanal dan pemusnahan tanaman non kehutanan tersebut, tidak ditemui masalah berarti. Hanya beberapa saja lahan masyarakat yang masuk dalam dalam penutupan kanal tersebut, tidak sebagaimana yang diklaim sebelumnya. Dan masalahnya sudah dapat terselesaikan.

Hal itu ditegaskan Kapolsek Bukit Batu, Kompol Sasli Rais, Kamis (20/11), ketiks dikonfirmasi terkait issu bentrok masyarakat dengan aparat di desa Bukit Kerikil yang melakukan operasi gabungan GSK 2014.

"Tak ada bentrok ataupun keributan. Operasi yang kita lakukan berjalan lancar. Memang ada masyarakat yang mengklaim lahan mereka masuk dalam kawasan operasi kita, namun setelah dilakukan pertemuan dan turun ke lokasi, semuanya jadi jelas. Masyarakat dapat menerima," ujar Sasli yang juga ketua Satgas Pengamanan Tim Gabungam Operasi GSK 2014.

Hal senada juga diungkapkan Camat Bukit Batu, M Fadhlul Wadji bahwa tak ada bentrok apapun yang terjadi di desa Bukit Kerikil antara masyarakat dan aparat. "Memang sekarang lagi ada operasi, tapi tidak ada bentrok apapun yang terjadi. Itu hanya isu yang disebarkan di BBM," ujar Fadhlul.

Operasi penutupan kanal dan pemusnahan tanaman non kehutanan di GSK dilakukan tim gabungan Polres Bengkalis, Polsek Bukit Batu, TNI, Brimob, BKSDA, Dishutbun Riau dan Disbunhut Bengkalis ini berlangsung dari tanggal 19 s/d 28 November.(jfk)