SIAK SRI INDRAPURA, GORIAU.COM - Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi mendukung sepenuhnya gagasan para pelaku sejarah untuk menggelar kegiatan napak tilas pada peringatan Hari Pahlawan setiap 10 November guna mengenang jasa para pejuang, khususnya di Kabupaten Siak.

"Kita jangan lupa sejarah, jangan lupa daratan. Generasi muda harus selalu mengenang jasa para pahlawan," kata Bupati, saat menghadiri acara perjuangan Perang Guntung di halaman SMP 1 Sabak Auh, Kabupaten Siak, Minggu (8/11/2015).

Syamsuar menceritakan bagaimana Sultan Siak bersama hulu balangnya melawan para kolonial Belanda, sehingga keinginan untuk menguasai Tanah Melayu digagalkan oleh para pejuang.

"Sultan Siak II, Tengku Buwang Asmara bersama hulu balangnya bersusah payah mengusir Belanda dari Siak ini pada tahun 1759. Sejarah ini harus dipelajari generasi muda, agar mereka bisa menghargai jasa para pahlawan negeri ini," kata Syamsuar.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/19122015/guntung1jp-3642.jpg Begitu juga program tranmigrasi yang digagas mantan Presiden Soeharto sekitar 40 tahun lalu, sehingga sebagian besar Kabupaten Siak didiami suku Jawa.

"Kalau saja tak ada program tranmigrasi itu, kita tak tahu bagaimana nasib sekarang. Perjuangan Pak Harto ini harus kita hargai, kita ingat selalu, tak boleh lupakan sejarah. Tuntutan para pejuang tidak banyak, mereka butuh diingat, minta doa dan isi kemerdekaan ini dengan hal-hal yang bermanfaat," ujar Bupati.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/19122015/guntung2jp-3641.jpg

Tokoh Masyarakat Siak, Orang Kaya (Oka) Nizami Djamil menceritakan sejarah perang Guntung. Pada 6 November 1759, kata Nizami, di Pulau Guntung, Sultan Muhamad Abdul Jalil Muzzafar Syah (Tengku Buwang Asmara), dengan 40 buah kapal penjajab menghancurkan logi kompeni Belanda di Benteng Pulau Guntung yang ingin menguasi kerajaan Siak. Maka terjadilah amuk hulubalang Siak dengan taktik perang bersosoh, sehingga terbunuhnya pasukan komanda Belanda Kapten Vandrig Hansen dengan 69 serdadunya.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/19122015/guntung3jp-3640.jpg

"Sejarah ini harus diketahui oleh generasi muda di Siak. Begitu beratnya perjuangan kerajaan Siak dalam membela daerah kita ini," kata Nizami.

Sebelum acara ditutup, Bupati Siak menandatangani prasasti perjuangan Perang Guntung di Kampung Selat Guntung Kecamatan Sabak Auh tahun 1759.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/19122015/guntung4jp-3639.jpg

Ikut hadir pada kesempatan itu, Asisten I Setdakab Siak Fauzi Asni, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Siak Kadri Yafiz, Kepala BKD Lukman, Kabag Humas Alzukri, Tokoh masyarakat Siak Wan Abubakar (mantan Gubenrnur Riau), Azhari Djohar (mantan Bupati Bengkalis), Ketua LAMR Siak Wan Anwar, Camat Sabak Auh, Kapolsek Sabak Auh, Danramil, Penghulu se-Kecamatan Sabak Auh serta ratusan masyarakat yang memenuhi halaman SMP 1 Sabak Auh.***