PEKANBARU - Para kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) diakui telah ''menguasai'' perpolitikan tanah air dari masa ke masa. Banyak tokoh politik yang dilahirkan organisasi ini baik di tingkat nasional maupun daerah. Namun, sebagai kritik kedalam, kader HMI masih minim dalam bidang entrepreneur, pendidikan hingga bidang pembedayaan masyarakat.

''Kedepan kita harus lebih responsive dengan kondisi masyarakat Indonensia hari ini. Karena itu, HMI harus mengembangkan visinya ke arah yang lebih besar lagi terutama entrepreneur, penddikan hingga pemberdayaan masyarakat, tanpa meninggalkan apa yang sudah kita raih di bidang politik,'' ujar kandidat calon Ketua Umum HMI, Harry Rizki Perdana Putra melalui siaran persnya, Minggu (29/11/2015).

Karena itu, Putra Riau dari Cabang Bulaksumur Yogyakarta ini, menawarkan visi dan misi baru jika dirinya terpilih sebagai Ketua Umum HMI mendatang. Harry juga ingin mewujudkan HMI sebagai organisasi yang bisa menyentuh lapisan kehidupan masyarakat.

Menurut Harry, kader-kader HMI hari ini banyak yang intrest terhadap dunia politik, sehingga, sehingga masih relative kurang berminat bergerak di wilayah kewirausahaan, akademisi dan lain-lain. ''Kader HMI sekarang banyak yang intrest terhadap dunia politik, sehingga masih relative kurang berminat di wilayah entrepreneur, akademis dan lain-lain,'' kata Harry.

Karena itu, Harry melalui jargonya "HMI Membumi" berupaya untuk membangun HMI dalam perspektif baru sehingga kader selepas ber-HMI tidak hanya ramai di belantara politik tanah air, tetapi juga banyak di dunia interpreneur, akademisi dan kalangan profesional lainya. ''Kita berupaya membangun HMI dalam perspektif baru, kadernya pasca ber-HMI selain ramai di politik, tapi juga banyak di interpreneur, akademisi dan kalangan profesional lainya,'' tutur Harry.

Yang membuat beda dari calon lain, Harry berupaya mewujudkan HMI yang responsive terhadap kondisi masyarakat sehingga dalam misinya tertuang perihal pemberdayaan masyarakat yaitu Membentuk Kader HMI yang memiliki kompetensi pemberdayaan masyarakat menyongsong persaingan global.

Lebih jelas, Harry memaparkan bahwa pemberdayaan masyarakat itu adalah upaya yang sangat urgen dalam upaya mewujudkan masyarakat yang berdaya. ''tentunya domain ini (pemberdayaan-red) harus dimiliki oleh kader hijau hitam untuk mewujudkan masyarakat yang berdaya, sehingga eksistensi HMI itu benar-benar dirasakan oleh masyarakat Indonesia''. (rls)