PEKANBARU, GORIAU.COM - Meski sudah beraksi selama hampir dua tahun (sejak 2013 hingga 2015) di Riau, empat orang dari sindikat perampok sadis yang ditangkap tim gabungan Jahtanras Polda Riau, Minggu (24/5/2015) dinihari lalu, dikenal lihai melarikan diri. Setelah beraksi, mereka kerap berpindah-pindah, mulai dari Jambi, Medan, Sumatera Barat bahkan sampai ke Jawa Barat.

Demikian dikatakan Direktur Reserse Kriminal Umum (Dit Reskrimum) Polda Riau, Kombes Arif Rahman Hakim, Senin (25/5/2015) sore. "Mereka ini sindikat begal antar provinsi, setelah merampok korbannya di beberapa tempat di Riau, kawanan ini langsung kabur keluar kota. Mereka bergabung kembali dengan rekan-rekan lainnya," ungkapnya.

Kota tujuan mereka diantaranya Jambi, Medan, Sumatera Barat serta sampai ke Jawa Barat. Selama beraksi, sambung Kombes Arif, komplotan ini menggunakan senjata api laras panjang. "Menurut catatan kita, tahun 2013 ada dua laporan polisi (LP) terkait aksi mereka, tahun 2014 ada tiga LPSerta tahun 2015 ada enam LP," ungkapnya.

Saat diamankan Minggu kemarin, satu tersangka diringkus di daerah Asahan Sumatera Utara, dia adalah Tedi Kunyuk. Dari keterangan Tedi, polisi menemukan jejak tiga pelaku lainnya yakni AY alias Bagong, Eka dan Budi yang diamankan di Ujung Berung, Kota Bandung, Jawa Barat.

"Kita juga mengamankan dua unit sepeda motor yang dibeli tersangka dari hasil kejahatan, handphone serta sepucuk senjata api. Sekarang kita akan kembangkan lagi, untuk menangkap kawanan mereka yang berstatus DPO Polda Riau," tutupnya.

Selama beraksi, empat pelaku bersama kawanannya tak kan segan-segan melukai korbannya yang melawan. Salahsatunya, saat mereka merampok pasangan suami istri di Mandau Bengkalis, yang menewaskan kedua korban. Lalu perampokan di Siak, Pelalawan, Inhu dan rohil, yang menyebabkan korban nya mengalami luka tembakan. (had)