PANGKALANKERINCI, GORIAU.COM - Terkatung-katungnya persoalan lahan RAPP yang berada di sektor Ukui memantik reaksi ribuan orang yang mengatasnamakan Forum Peduli Ekonomi Rakyat (FOPERA) Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan. Massa FOPERA menduduki lahan HGU PT RAPP yang berada di wilayah Taman Nasional Tesso Nilo, Rabu (3/9/2014).

Koordinator lapangan (Korlap), Jamry, saat dikonfirmasi, membenarkan aksi pendudukan tersebut. Disebutkannya, ada dua desa yang meramaikan aksi demo pada hari ini, yakni masyarakat Desa Air Hitam dan masyarakat desa Lubuk Kembang Bungo.

"Saat ini, kita tengah menduduki lahan HGU PT RAPP yang luasnya 3.900 hektar,"terangnya.

Dijelaskan Jamry, FOPERA menuntut kepastian dari pemerintah dan pihak terkait mengenai tindak lanjut lahan overlap RAPP. Jika tak ada statement dari pihak terkait, sambungnya, maka para pendemo mengancam akan tetap menduduki lahan overlapp PT RAPP.

"Namun tak ada kepastian dari pemerintah, PT RAPP maupun Balai TNTN, sampai sekarang masih terkatung-katung. Kita menuntut pengembalian lahan overlap RAPP itu,"tegasnya.

Dijelaskan Jamry lagi, pihaknya juga menemukan adanya aktifitas penumbangan lahan overlap oleh PT RAPP, serta pengrusakan gerbang Balai TNTN oleh PT RAPP.

"Kami menuntut agar PT RAPP segera mengembalikan lahan overlap itu pada masyarakat,"tandasnya.

Terpisah, Humas PT RAPP Djarot Handoko saat dikonfirmasi terkait hal ini mengatakan, adanya aspirasi dari masyarakat yang meminta pengembalian lahan di wilayah Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) seluas 3.900 hektar untuk masyarakat Desa Lubuk Kembang Bungo dan Desa Air Hitam sebagai lahan masyarakat, perusahaan tidak memiliki kewenangan.

Dijelaskan Djarot, karena lahan tersebut telah diserahkan kepada negara melalui Kemenhut sesuai dengan SK Menhut Nomor 180 tanggal 21 Maret 2013 lalu.

"Ya, jadi ini bukan wewenang kami lagi,"tutupnya.(***)