PEKANBARU, GORIAU.COM - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) kota Pekanbaru, Sabtu (4/7/2015) dinihari, menggelar penertiban terhadap enam warnet dan game online yang masih buka diluar ketentuan. Razia sempat diwarnai keributan, lantaran seorang pengunjung enggan diamankan. Bahkan rekannya sempat marah dan mengancam anggota, dan juga mengaku anggota Kepolisian.

Razia oleh Satpol PP kali ini cukup menyita perhatian warga. Sebab saat sampai disatu warnet bernama Glory di jalan Harapan Raya, belasan petugas dihadapkan dengan dua pengunjung yang arogan. Keduanya memaki petugas dan ngajak duel. Lalu ketika seorang diantaranya akan diamankan ke mobil, satu rekan lainnya yang baru datang tiba-tiba mengancam Pol PP.

Pria tinggi dengan rambut cepak dan mengaku anggota Buser (Buru Sergap) Polresta Pekanbaru itu merasa kesal, sebab temannya hendak dibawa lantaran tidak mengantongi kartu identitas. "Eh apa kau, tau siapa aku? Aku Buser di Polresta. Kau jangan macam-macam. Mentang-mentang ramai berani ya. Ndak ada cerita, lepaskan dia," ancamnya kepada petugas.

Mengetahui itu, Pol PP lalu meminta yang bersangkutan supaya bisa menunjukkan Kartu Tanda Anggota (KTA), namun pria tersebut menolak. Bahkan ia menantang petugas agar mencarinya ke Polresta. "Supaya tidak meruncing dan menjaga giat penertiban berjalan lancar, kita ambil jalan tengah dan melepaskan satu orang yang dikatakannya saudara ini," jawab Kasi Ops Pol PP Pekanbaru, Fadli Budi Perwira.

Pantauan GoRiau.com, penertiban kali ini menyasar enam warnet, dimana empat titik terdapat di Marpoyan damai, diantaranya Ikhsan Net jalan Utama, mengamankan dua pemain. Tiga warnet lainnya di jalan KH Nasution yakni Paragon, dengan mengamankan tiga pemain. Dragon Znet dengan enam pemain, dan 7net dengan lima pemain.

Usai itu, Pol PP melanjutkan ke daerah Tenayanraya, yakni di Glory Net dengan hasil nihil, serta Nose Games warnet dan PS 3, dengan mengamankan lima pemain. "Giat ini untuk menegaskan terkait izin operasional sesuai himbauan walikota bagi sejumlah pengelola warnet yang membandel. Sebab itu kita langsung menyita kursi milik pengelolwa warnet," tutupnya usai razia.

20 orang pemain warnet ini kemudian diangkut ke kantor Pol PP untuk didata dan membuat perjanjian. Sementara ganjaran bagi pengelola, petugas terpaksa menyita kursi mereka untuk sementara waktu. Razia ini tuntas sekitar pukul 01.30 WIB, Sabtu dinihari. (had)