RENGAT, GORIAU.COM - Ratusan siswa dan guru di SMPN 2 Rengat, Indragiri Hulu, Riau, Senin (15/10/2012) diliburkan pasca kesurupan yang terjadi usai upacara bendera. Kesurupan ini awalnya menurut informasi dari siswa, berawal dari siswa yang bernama Novi.

Menurut mereka, dari awal satu orang ini, terus berlanjut ke yang lain, sehingga menjadi ratusan dan otomatis membuat kepanikan dari semua yang hadir pada sekolah yang terdapat di jalan Sultan Rengat ini.

Mereka yang masih dalam keadaan sadar, langsung membawa mereka yang kesurupan ke mushalla sekolah. Takbir dan tahlil serempak berkumundang keluar dari mulut siswa dan murid. Mereka kesulitan untuk menahan siswa dan guru yang kesurupan, satu orang bisa dipegang lima orang, karena mereka yang kesurupan memiliki tenaga yang sangat kuat.

Kesurupan akhir dapat teratasi setelah beberapa orang masyakat datang untuk menyadarkan mereka yang kesurupan. Dengan kejadian inipun siswa langsung diliburkan sesuai instruksi dari dinas Pendidikan.

Salah seorang siswa yang tak mau disebutkan namanya menyatakan kejadian ini sudah yang kelima kali terjadi di SMPN 2 Rengat sejak 2011 lalu. Dirinya mengaku langsung lari dan tak mau melihat yang kesurupan, karena sebelumnya sudah dua kali juga dirinya ikut kesurupan.

Kepala sekolah SMPN 2 Rengat, Suhartini mengakui kejadian yang menimpa siswa di sekolahnya usai melaksanakan upacara. Suhartini beralasan kejadian ini disebabkan karena siswa tidak dalam kondisi fit, sebab tidak sarapan dari rumah, langsung mengikuti upacara. Selain itu juga ada karena ada masalah di luar sekolah dan di rumah lalu dibawa ke sekolah.

''Saya sudah laporkan masalah ini ke Disdik. Instruksi disdik menyatakan agar siswa diliburkan karena ditakutkan akan lebih banyak lagi yang kesurupan,'' tambahnya.

Kadisdik Inhu, Asriyan menyatakan pihaknya sudah meninjau langsung lokasi kejadian tersebut. ''Kita belum bisa menentukan apa solusi kedepannya, karena memang permasalahan ini samar-samar, apa dan bagaimana bisa terjadinya,'' ungkap mantan kepala BKD Inhu ini.

Asriyan juga mengatakan kekosongan jiwa ataupun emosional yang tinggi, sehingga semua menjadi tidak kontrol, maka terjadilah masalah ini, yang disebut kesurupan. ''Asriyan juga mengakui bahwa dirinya juga telah memerintahkan agar siswa diliburkan, untuk mencegah menyebar ke siswa yang lebih banyak lagi,'' tambahnya. (wsr)