SELATPANJANG, GORIAU.COM - Rencananya tahun 2016 mendatang, Dinas PU Kepulauan Meranti akan membangun jalan penyeberangan kempang Mekong-Semukut. Pasalnya, jalan tersebut kerapkali tenggelam air pasang pada bulan-bulan tertentu.


Hal itu disampaikan Kepala Dinas PU Kepulauan Meranti Ardhahni, Kamis (25/6/2015). Kata Ardhahni, mereka memang sudah mendengar dan melihat langsung kondisi jalan tersebut, namun baru akan bisa diusahakan pembangunannya pada tahun 2016 mendatang.
"Ia perencanaannya nanti kita bikin. Pembangunan itu baru bisa di tahun mendatang (tahun 2016)," kata Ardhahni.
Hal itu sebelumnya juga disampaikan Ketua Komisi B DPRD Kepulauan Meranti, Dedi Putra SHi. Kata Dedi, mereka miris dengan kondisi jalan kempang Mekong-Semukut.
Untuk itu, mereka meminta Dinas PU Meranti segera membuat perencanaan pembangunan jalan tersebut agar ketika air pasang laut jalan itu tidak tenggelam. Hal itu dinilai perlu segera dilakukan menginat pembangunan Jembatan Selat Rengit tak kunjung selesai.
"Kita minta PU membuat perencanaan pembangunan jalan itu," ujar Dedi Putra.
Komisi B juga meminta perencanaan pembangunan jalan akses antara dua pulau di Meranti itu betul-betul maksimal. Sehingga, ketika siap dibangun, jalan itu tidak akan tenggelam.
Dapat disampaikan pula, pada bulan-bulan tertentu, ketika air laut pasang tinggi, jalan menuju kempang Mekong-Semukut itu tenggelam. Hal itu mengharuskan masyarakat menggunakan dua kali jasa kempang.
Untuk ke Kota Selatpanjang, setidaknya harus menyediakan uang Rp35 ribu. Ongkos ini dinilai sangat besar kalau hanya untuk menyeberangi Selat Rengit dan menempuh jalan tenggelam air pasang yang jaraknya hanya sekitar 50 meter.(zal)