TELUK KUANTAN, GORIAU.COM - Para petani karet di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) mengeluhkan anjloknya harga karet sejak beberapa minggu lalu. Awal Januari 2014 harga karet masih berkisar Rp10.000 hingga Rp10.500 per kilogram. Namun kini harga karet hanya mencapai Rp6.500 hingga Rp7.000 per kilogram.

"Sejak beberapa minggu belakangan harga karet terus merosot. Bahkan kini hanya Rp6.500 hingga Rp7.000 per kilogram," ungkap Juarit (44), salah seorang petani karet, Senin (10/2/2014).Harga karet, kata Jaurit, bertolak belakang dengan harga sembako, yang terus melambung tinggi. Seharusnya, menurut Juarit, harga karet Rp15.000 per kilogram, karena hampir semua kebutuhan harganya naik. "Sudah harga sembako naik, ditambah pula biaya pendidikan juga naik, makanya sudah wajar jika harga karet dinaikkan, bukan malah diturunkan," harapnya.Nursal (55), salah seorang toke karet, menyebutkan, turunnya harga karet setiap minggu bukan sekehendak hati pedagang atau toke karet, tetapi ditetapkan pabrik karet."Para toke pada saat akan membeli karet masyarakat juga telah memberitahu harga dan tidak akan mungkin membeli melebihi harga yang ditetapkan pabrik. Kita juga berharap harga karet dapat naik melebihi Rp10.000 per kilogram, agar petani karet lebih bergairah menyadap karet. Dengan harga rendah seperti ini, banyak petani berutang atau meminjam uang ke toke, sedangkan untuk pembayarannya juga dengan karet," kata Nursal."Kalau sekiranya petani tak menyadap karet, tentu kami akan semakin tekor, karena mereka hanya mau meminjam uang saja setiap minggu," keluhnya.rlz