BENGKALIS,GORIAU.COM – Pergantian personil Pokja I Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kabupaten Bengkalis, dinilai hanya sebagai sandiwara karena pergantian seharusnya sudah dilakukan jauh-jauh hari bukan saat banyak persoalan yang terjadi.

''Pergantian ini hanya sandiri. Apalagi Ketua Pokja I hanya digeser sebagai Sekretaris,'' ujar Wakil Ketua Gapensi Bengkalis Sunaryo, Selasa (18/9/2012).

Bahkan Sunaryo menganggap pergantian ini hanya untuk menutupi persoalan, semestinya Sekretaris Pokja dipegang oleh orang yang profesional dn memiliki kredebilitas yang bagus.

''Kebijakan pergantian ketua serta personil di Pokja I itu jelas mengindikasikan bahwa tidak ada keseriusan membenahi ULP secara menyeluruh. Seharusnya mantan ketua Pokja I Nila Kusuma juga dinonaktifkan dari ULP,'' jelas pengusaha yang sudah 20 tahun menjadi kontraktor itu.

Tuntutan untuk perbaikan di ULP tersebut juga disampaikan juru bicara lintas asosiasi kontraktor Bengkalis, Asriyalmi. Menurutnya pergantian ini hanya komedi yang sudah tidak lucu lagi dan terlanjur basi.

''Itu hanya sandiwara yang sengaja diciptakan oleh kepala daerah untuk menutupi kesalahan, padahal drama sesungguhnya telah usai. Tidak perlu ada sandiwara baru lagi yang dimainkan, cukup sudah sandiwara lama yang dipertontonkan pengambil kebijakan di Bengkalis ini kepada rekanan lokal serta masyarakat,'' tegas Asriyalmi dengan nada tinggi.

Bahkan ia menyebut, bahwa pergantian Nila Kusuma berikut sejumlah krunya, adalah skenoria usang yang coba dipertontonkan untuk menarik simpati masyarakat. Digantinya personil Pokja I, seolah-olah ada kesalahan fatal. Padahal pihaknya meyakini pergantian itu hanya upaya pengelabuan, karena kelompok-kelompok ring 1 pendukung bupati pada pilkada 2010 lalu sudah terakomodir.

''Pergantian itu dilakukan setelah kelompok-kelompok orang dekat penguasa mendapat jatah proyek di Dinas BMP yang sudah dua kali diumumkan pemenangnya oleh Pokja I ULP. Itu hanya pepesan kosong yang sudah tidak menarik lagi,'' cetus Asriyalmi, mantan ketua KNPI kabupaten Bengkalis itu.

Dan sekarang, sambungnya, dengan sisa waktu pekerjaan hanya tiga bulan lagi dan masih ada lelang proyek fisik di Dinas Cipta Karya seperti mustahil dilaksanakan. Realisasi lelang proyek di dinas tersebut masih nol, sementara personil di Pokja I ULP diganti setelah kepentingan-kepentingan dalam skala besar terakomodir.

Sejumlah pihak berkompeten terkait pergantian personil di Pokja I saat dikonfirmasi, tidak ada satu pun yang mau angkat bicara. Termasuk ketua ULP Aulia yang ditemui langsung serta koordinator pengawas ULP sendiri, mereka lebih memilih bungkam. (jfk)