RENGAT,GORIAU.COM - Pada saat dengar pendapat bersama antara DPRD Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), PLN Area Rengat, PT Wika dan 15 orang Kepala Desa yang ada di Kecamatan Lirik, Inhu, Riau, Selasa (13/2/2015) di Ruamgan Banmus DPRD Inhu, Forum Kepala Desa Kecamatan Lirik meminta agar pihak PLN Area Rengat bisa mensosialisasikan kepada masyarakat terkait jadwal pemadaman listrik didaerah mereka.

"Hendaknya pihak PLN bisa mengumumkan jadwal pemadaman listrik tersebut, sehingga masyarat bisa mempersiapkan segala sesuatunya saat pemadaman listrik tersebut", ujar Kepala Desa Mekar Sari, Ngadino, saat hearing.

Dikatakannya, masyarakat sudah sangat resah dengan pemadaman listrik yang tidak beraturan ini. Sementara, jika kesalahan itu berada pada masyarakat, seperti terlambat membayar tagihan rekening listrik, maka pihak PLN langsung mengenakan denda tagihan dan hingga pemutusan.

Maka, agar keresahan itu tidak berujung konflik, diharapkan PLN bisa mensosialisasikan hal itu kepada pelanggan atau pun melalui surat edaran yang disampaikan kepada kepala desa masing-masing. Baik pemberitahuan via SMS atau melalui surat pemberitahuan, tegas Ngadiono.

Menjawab hal itu, Asisten Manajer Pembangkit PLN Area Rengat Arif Supriadi, berjanji akan menggalakan sosialisasi terkait pemadaman tersebut kepada masyarakat. "Saya akan berupaya semaksimal mungkin untuk memberitahukan kepada masyaralat terlait pemadaman ini. Sedangkan jika ada pemadaman mendadak akibat gangguan teknis, maka pihaknya akan memberitahukan melalui SMS Broadcast", sebutnya.

Namun demikian, mantan Manager PLN Rayon Rengat itu menyebutkan bahwa, pemadaman listrik di Kabupaten Inhu masih akan berlangsung hingga akhir Oktober 2015 mendatang. Karena hingga saat ini PLN Area Rengat masih mengalami devisit daya. Terlebih adanya kerusakan 1 unit mesin pembangkit yang ada di PLTMG lirik, tutupnya.

Untuk diketahui, pemadaman listrik yang tidak beraturan di wilayah Inhu bukan hanya di Kecamatan Lirik, melainkan diseluruh wilayah kerja PLN Area Rengat di Kabupaten Inhu. Listrik mati bukan hanya pada saat beban puncak, melainkan pagi siang dan malam, seperti pasien sakit yang makan obat sebanyak tiga kali sehari.

Pantauan GoRiau.Com di Pematang Reba, sejak Rabu (14/1/2014) pagi hingga Kamis (15/1/2015) pukul 02.05 WIB, kejadian listrik mati mendadak diperkirakan mencapai tiga hingga empat kali. sejak beberapa bulan terakhir.(jef)