TEMBILAHAN, GORIAU.COM - Sumbangsih Pendapatan Asli Daerah (PAD), Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau, terhadap pembangunan dari total Pendapatan Daerah pada tahun 2015 ini hanya berkisar lebih kurang 7 persen.

Sehingga ketergantungan sumber pendapatan daerah Kabupaten Inhil sangat bergantung pada sumber transfer pendapatan dari Pemerintah Pusat.

Seperti yang dikatakan Juru Bicara (Jubir), Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Padli H Sofyan saat menanggapi pidato pengantar Bupati, Rabu (16/9/2015) pada paripurna ke-3 di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Inhil, bahwasanya potensi PAD masih dapat dimaksimalkan.

''Itu seharusnya menjadi perhatian serius oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Inhil, karena sesungguhnya potensi PAD jauh lebih besar dari target yang ditetapkan,'' sebut Padli.

Tidak maksimalnya sumbangsih PAD tersebut, dikatakannya disebabkan oleh belum maksimalnya kerja pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, kurangnya rasa tanggungjawab, lemahnya pengawasan dan sumberdaya manusia, dan belum tervalidasinya data secara baik terhadap wajib pajak terutama Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

''Hal itu, mengakibatkan hilangnya berbagai potensi sumber PAD Inhil, dan terlihat pada piutang daerah pada retribusi dan pajak daerah senilai Rp46 miliar, pada tahun 2014 belum tertagih'' sebut anggota Komisi I DPRD Inhil ini.

''Setiap tahunnya, piutang di sektor pajak dan retribusi ini, justru terus mengalami peningkatan, belum lagi dibeberapa sektor retribusi yang dikelola oleh beberapa SKPD, target capaiannya jauh di bawah,'' tukas Padli.

Menanggapi hal itu, Bupati Indragiri Hilir, HM Wardan dalam pidato tanggapan yang dibacakannya pada rapat paripurna ke-4, Kamis (17/9/2015) menjelaskan Dalam rangka peningkatan PAD, untuk kedepan Pemkab Inhil akan berupaya seoptimal mungkin.

''Dengan melakukan evaluasi terhadap kinerja SKPD terkait dan juga melakukan pembenahan dan peningkatan SDM serta optimalisasi terhadap data-data pendukung,'' jawab Bupati.(ayu)