PEKANBARU, GORIAU.COM - Kisah luar biasa dilakukan oleh 55 anggota DPRD Provinsi Riau yang akan mengakhir masa bhaktinya pada tanggal 9 Septmber 2014 mendatang. Pasalnya, pasca disahkannya APBD Riau 2014 akhir Januari lalu, hingga akhir Juni 2014 atau waktu efektif 4 bulan, ke-55 anggota DPRD tersebut sudah berhasil menghabiskan seluruh anggaran yang dialokasikan untuk DPRD Riau sekitar Rp 140 miliar tahun ini.

Informasi yang diperoleh GoRiau.com di lingkup DPRD Provinsi Riau menyebutkan, hingga akhirnya Juni 2014, seluruh alokasi anggaran yang diperuntukkan untuk DPRD Riau sudah habis terpakai. Dan dari total anggaran tersebut, sekitar Rp 80 miliar lebih merupakan perjalanan dinas.

Kondisi ini tentu sangat ironis dengan kondisi saat ini dimana Pemprov Riau sudah melakukan pengetatan terhadap pengeluaran terutama untuk program beasiswa dan gaji guru bantu yang nilainya tak sebanding dengan anggaran DPRD Riau tahun 2014.

Akibat penggunaan anggaran daerah yang ''kebablasan'' tersebut, saat ini hampir setiap hari gedung DPRD Riau sepi karena ditinggal para anggota dewan yang terhormat untuk melakukan perjalanan keluar Provinsi Riau.

Namun saat kondisi tersebut dikonfirmasi kepada Sekretaris DPRD Riau, Zulkarnain Kadir, dirinya menolak menjelaskan. Menurutnya, anggaran tersebut sudah diperuntukkan untuk DPRD Riau dan dipergunakan sesuai dengan ketentuan.

''Saya tak bisa memberikan informasi. Karena penggunaan anggaran tersebut tentunya ada pada bidang-bidang dan PPTK yang sudah dipercaya,'' ujarnya menjawab GoRiau.com akhir pekan lalu.

Sementara itu, pantauan GoRiau.com, pasca Pemilihan Legislatif (Pileg) April 2014, gedung DPRD Riau selalu sepi dan tanpa aktifitas karena umumnya anggota DPRD Riau melakukan kunjungan keluar Provinsi Riau. Sebelumnya, saat dilaksanakannya Pileg, anggota DPRD Riau juga hampir dua bulan tidak masuk kantor karena sebagian besar melakukan sosialisasi ke daerah pemilihan masing-masing.

Seperti diberitakan sebelumnya, Gubernur Riau Annas Maamun berjanji memangkas anggaran perjalanan dinas yang ada di APBD Riau 2014 karena dinilai tidak efektif dan kurang bermanfaat. Perjalanan dinas hanya diperuntukkan untuk keperluan penting khususnya dalam rangka memperjuangkan Riau ke pemerintah pusat.

Dengan cairnya anggaran DPRD Riau yang terlalu besar tersebut, justru konta produktif dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh Gubernur Riau Annas Maamun karena pada anggaran layanan umum sudah terpangkas habis dan itu dibuktikan dengan belum dimulainya kegiatan pembangunan khususnya untuk proyek-proyek infrastruktur, pendidikan dan kesehatan. ***