RENGAT, GORIAU.COM - Hujan lebat yang mengguyur Kota Rengat dan sekitarnya, Minggu (25/11/2012) dini hari menyebabkan lima tiang listrik milik PLN yang terletak di Puncak Selasih, Kecamatan Rengat Barat tumbang. Akibatnya Kota Rengat gelap gulita selama hampir sembilan jam sejak pukul 02.00 hingga 11.00 Wib.

Manajer PLN Rayon Rengat, Arif Supriadi mengungkapkan, awalnya hanya ada satu tiang listrik yang tumbang akibat tanah longsor tergerus hujan lebat pada Minggu dini hari tersebut. Namun karena satu tiang tersebut tumbang, empat tiang listrik lainnya ikut tertarik sehingga ikut tumbang.''Kami mohon maaf kepada seluruh pelanggan PLN di Kota Rengat dan sekitarnya. Akibat lima tiang listrik tumbang, pemadaman listrik secara total tidak bisa dihindarkan karena seluruh suplay energi listrik untuk Kota Rengat dan sekitarnya disalurkan dari jaringan tersebut,'' jelas Arif, Minggu (25/11/2012).Arif menjelaskan, begitu mengetahui ada lima tiang listrik yang tumbang, petugas PLN Rayon Rengat langsung melakukan perbaikan. Alhasil sekitar pukul 11.00 Wib, perbaikan terhadap lima tiang listrik yang tumbang sudah diselesaikan.Tidak hanya tiang listrik yang tumbang, pada Sabtu (24/11/2012), Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) di Kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Pasir Penyuyang yang menjadi sumber energi listrik utama di Kabupaten Inhu mengalami gangguan hingga menyebabkan PLN mengalami defisit daya mencapai 4 MW. Akibatnya, PLN terpaksa melakukan pemadaman bergilir untuk pelanggan di wilayah Rengat dan sekitarnya.''Di PLTMG Tanah Merah itu ada enam mesin dengan kapasitas maksimal mencapai 15 MW. Namun pada Sabtu kemarin, sekitar pukul 17.30 Wib, satu mesin mengalami gangguan dan satu mesin lagi dalam masa perawatan sehingga dua mesin tidak bisa beroperasi dan PLN mengalami defisit daya mencapai 4 MW,'' jelasnya.Namun pada Sabtu sekitar pukul 20.00 Wib, satu mesin yang masih dalam masa perawatan tersebut sudah bisa dioperasikan sehingga PLN hanya mengalami defisit sekitar 2 MW. ''Makanya kita masih melakukan pemadaman bergilir untuk wilayah Rengat dan sekitarnya,'' jelas Arif.Pemadaman listrik bergilir tersebut, ungkap Arif dilakukan mulai pukul 17.30 hingga 21.30 Wib. Sebab disaat itu beban puncak meningkat. “Sampai hari Minggu sekitar pukul 15.30 Wib, satu mesin di PLTMG masih dilakukan perbaikan. Mudah-mudahan proses perbaikan bisa berjalan cepat sehingga pemadaman bergilir dapat dihindari,” jelasnya.Sementara itu, beberapa pelanggan PLN Area Rengat mengaku kesal seringnya terjadi pemadaman listrik secara mendadak. Mereka khawatir peralatan elektronik rusak sementara pihak PLN tidak mau bertanggungjawab atas kerusakan tersebut.“Kami minta PLN Area Rengat bisa lebih profesional. Sebab belakangan terakhir pemadaman listrik sering terjadi, apalagi saat hari hujan. Kami khawatir pemadaman listrik yang sifatnya mendadak itu merusak peralatan elektronik,” ungkap Idamhar, warga Rengat.Idamhar menambahkan, jika memang pemadaman listrik mendadak akibat cuaca ekstrim serta gangguan pohon disekitar jaringan, seharusnya PLN bisa melakukan antisipasi dan upaya pencegahan. Sebab alasan cuaca ekstrim dan gangguan pohon sudah dari dulu disampaikan PLN, tetapi tetap saja masih terjadi. “Ini berarti tidak ada upaya dari PLN untuk melakukan pembersihan terhadap pohon yang mengganggu disekitar jaringan listrik. Sebab dari dulu alasannya seperti itu,” tegasnya. (wsr)