JAKARTA, GORIAU.COM - Pertemuan antara Pemko Pekanbaru dengan para direksi Perusahaan Gas Negara (PGN) pusat, Selasa (18/11/2014) di kantor PGN pusat Jarakta, tidak hanya membahas rencana pembangunan pembangkit listrik bertenaga gas saja tetapi juga memiliki visi besar untuk mewujudkan kota pekanbaru sebagai city gas.

Walikota Pekanbaru, Firdaus MT mengatakan, konsep city gas yang dicanangkan memiliki makna dan sasaran yang luas. Masyarakat diharapkan mampu memanfaatkan gas untuk berbagai kebutuhan dasar, mulai dari kebutuhan rumah tangga hingga kebutuhan transportasi.

Dari hasil pertemuan dengan pihak direksi PGN pusat yang dipimpin langsung oleh Walikota Pekanbaru Firdaus MT bersama Commercial Director & COO PGN Pusat Jobi Triananda tersebut diketahui bahwa pihak PGN sudah mulai menerapkan hal tersebut dalam bentuk ilustrasi yang sederhana terhadap penggunaan gas sebagai pengganti bahan bakar bagi kendraan operasional milik PGN.

''Sebelum hal ini dilaksanakan, pemerintah memiliki tanggungjawab untuk terlebih dahulu menyiapkan komponen penunjang seperti kecukupan pasokan gas dan sarana penunjang lainnya. Jika dikaji secara financial, penggunaan gas untuk sejumlah kebutuhan masyarakat akan lebih ekonomis jika dibandingkan energi lainnya, sebut saja energi alternatif berupa bahan bakar minyak. Kebijakan pemerintah pusat yang menaikkan harga BBM dan isu ketersedian bahan dasar BBM yang sangat terbatas dapat diatasi dengan adanya pemanfaatan gas sebagai energi penganti dengan perbandingan nilai bahan bakar gas Rp3.000 /liter, sementara BBM subsidi Rp8.500/liter, ada selisih yang sangat jauh,'' ujar Walikota usai meninjau pengisian bahan bakar gas pada mobil pimpinan dan karyawan PGN.

Walikota juga menyebutkan bahwa Pemko Pekanbaru akan menjadi pilot project dalam upaya penggunaan gas sebagai energy alternative pengganti bahan bakar minya untuk kendraan dinas.

''Masyarakat tidak perlu khawatir dengan dampak yang akan ditimbulkan oleh gas teradap kendraan miliknya, karena jika dikaji secara teknis, gas yang disuplai sebagai energi pengganti bahan bakar akan lebih mudah terinjeksi oleh mesin dan menghasilkan daya dorongan yang sama dengan bahan bakar minyak yang selama ini digunakan oleh masyarakat, sehingga tidak akan ada dampak buruk terhadap kendaraan, tidak bising, dan ramah lingkungan. Kita akan contohkan kepada masyarakat dengan mencoba menggunakan gas sebagai bahan bakar kendaraan dinas milik Pemko nantinya,'' ulas Walikota lagi. (rls)