BAGANSIAPIAPI, GORIAU.COM - Misteri meninggalnya Johan (40) warga jalan Bahagia, Bagansiapiapi yang tewas bunuh diri disel tahanan Polsek Penipahan simpang siur.

Namun Kapolres Rohil AKBP Subiantoro, SH, SIk ketika dikonfirmasi wartawan mengatakan, korban murni bunuh diri dengan cara menggunakan kain yang berasal dari baju kaos putih dengan cara dikoyak - koyak dan disambung membentuk tali. Alat itulah yang dipakai untuk menjerat leher dirinya.

''Kasus itu murni bunuh diri. Dia membuat baju kaos semacam tali, tapi bukan tali. Kemarin udah divisum sama puskesmas setempat,''kata Subiantoro yang baru saja menjabat itu.

Kapolres mengungkapkan, korban terjerat kasus penipuan berdasarkan pengaduan warga. Pada awalnya dia ditahan dipolsek untuk diamankan terlebih dahulu. Kasus yang diadukan menyangkut persoalan rumah layak huni. " Jadi kita amankan dulu, paginya sudah ditemukan meninggal," ungkap Subiantoro.

Menyangkut kasus itu, Kapolres meminta agar warga jangan main hakim sendiri. Percayakan saja kepada pihak kepolisian karena kita adalah negara hukum.

Sementara itu, Abang kandung almarhum, Ali Abdullah tidak menyangka adiknya akan berbuat senekat itu dengan mengakhiri hidupnya ditali gantungan. Padahal menurutnya, selama hidupnya ia termasuk orang yang sabar. Senada juga dikatakan Anis, teman dekat korban. Dia mengenal betul pribadi korban yang dianggapnya tidak mungkin melakukan perbuatan sebodoh itu dengan cara menggantung diri.

''Padahal banyak ujian berat menimpa hidupnya tapi tak pernah sedikitpun terpikirkan untuk bunuh diri," kata Anis

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Johan yang memiliki istri dan tiga anak itu, meminta bantuan kepada warga uang sebesar Rp250.000 sebagai biaya pengurusan untuk mendapatkan rumah layak huni. Biaya yang diminta itu tidak ada unsur paksaan. Namun warga menganggap bahwa korban telah melakukan penipuan sehingga mereka menjemputnya ketika dia mau pulang ke Bagansiapiapi. Setiba korban dipelabuhan, dia dijemput pakai motor dan bahkan diduga ia sempat dipukuli.

Terkait kondisi Johan saat itu, dikatakan salah satu pihak keluarga, Buyung, korban tampak sehat-sehat saja. Namun mereka terkejut karena mendapat khabar berita sudah tewas gantung diri. Tidak puas dengan kematian johan, pihak keluarga melakukan visum di RSUD Bagansiapiapi padahal sudah diperiksa di puskesmas penipahan. Petugas RSUD Bagansiapiapi, dr yuniarti saat itu mengatakan bahwa terdapat bekas luka di leher korban. Selain itu tubuh korban juga membiru. ''Itu tanda biasa yang terdapat pada jenazah,'' kata Yuniarti yang menyebutkan dia hanya meneruskan hasil visum dari Puskesmas Penipahan.

Akhirnya, Almarhum Johan dibawa ke rumah duka yang disambut dengan jerit histeris para sanak keluarga. Pengakuan warga, Johan merupakan sosok yang baik dimata masyarakat dan malahan pernah menjadi gharim di masjid. (amr)