PEKANBARU - Perintah menjalankan puasa terdapat dalam Surat Al-Baqarah ayat 183: “Wahai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan ke atas umat-umat yang sebelum kamu, semoga kamu menjadi orang-orang yang bertakwa”

Menurut H Jufri Zubir, ibadah puasa di Bulan Ramadhan adalah wajib hukumnya. Banyak macamnya motivasi orang beribadah. Umumnya kita berpuasa karena kita menyadari bahwa itu sebagai suatu kewajiban, seperti kewajiban sholat, zakat, atau haji.

"Tapi tak sedikit orang melaksanakannya karena terpaksa. Contohnya saja salat atau Puasa. Malu karena muslim kemudian menjalankan Salat atau Puasa. Atau malu sama mertua, orangtua ataupun tetangga. Zakat atau Haji juga kadang begitu. Malu teman sekantor berzakat dan naik haji, kita kemudian juga melakukan hal yang sama. Ini namanya keterpaksaan dan sifatnya Riya," ujar H Jufri Zubir, Jumat (22/06) kemarin.

Keterpaksaan ini imbasnya dikatakan Jufri Zubir lagi pasti akan ada. "Misalnya akan ada orang yang menyesal haji atau zakat setelah menjalankannya. Sayang dengan uang yang sudah dihabiskan untuk menjalankan ibadah tersebut. Beratnya terasa karena tidak ada ikhlas dalam ibadah tersebut," katanya lagi.

Di Bulan Ramadhan 1437 H ini, H Jufri tak sungkan untuk terus mengingatkan orang-orang terdekatnya untuk meningkatkan amal ibadah. "Pertama tentu saya fokus mengingatkan keluarga saya, saudara saya dan teman-teman saya termasuk juga semua anggota tim relawan Kawan Kita. Tingkatkan amal ibadah. Puasa dan Salat jangan sampai tinggal. Perbanyak juga doa dan sedekah. Karena semua amalan di Bulan Ramadan diberikan ganjaran berlipat ganda oleh Allah SWT. Dan perlu juga diingat, belum tentu Ramadan 1438 mendatang, kita mendapatkan kesempatan yang sama untuk menjalankannya," tambahnya lagi. Pesannya lagi, beribadahlah terus, khusuk dalam beribadah dan jalankan kewajiban sebagai umat Islam seakan-akan esok merupakan akhir dunia

Semua Bersaudara

Dalam kesempatan ini H Jufri Zubir juga mengingatkan semua umat muslim di Pekanbaru untuk menghindari hal-hal negatif yang nantinya bakal mengurangi esensi ibadah. "Jangan menghujat, jangan memfitnah orang lain dan jangan berkhianat. Jangan sampai nilai puasa dan salat kita berkurang karena mulut yang suka menghujat dan memfitnah atau perbuatan khianat," ujarnya. Kemudian Jufri juga mengatakan, tidak ada satupun manusia di muka bumi ini yang tidak pernah berbuat salah. Saya juga begitu. Tapi yang terpenting bagaimana manusia bisa mengambil hikmah atas kesalahannya di masa lalu. Ini betul-betul sebuah hidayah besar.

"Ambil hikmah, renungi kesalahan kita dan berjanjilah kepada Allah SWT. Meminta sesama umat manusia dan memohon ampun kepada Allah SWT. InsyaAllah, tak ada kesalahan yang tak diberikan jalan pengampunan," katanya lagi.

Jufri Zubir juga berharap usai Ramadan nanti, kita masih bisa menjalankan ibadah sekhusuk di Bulan Ramadan. "Bermanfaat atau tidaknya ibadah Ramadan bagi individu akan tampak di usai Ramadhan. Apakah perubahannya ke arah yang positif atau kembali lagi seperti sebelum Ramadan," tambahnya.rls