AIR MOLEK, GORIAU.COM - Bakal Calon Gubernur Riau H. Jon Erizal, SE, MBA, menjadi bapak asuh untuk 11 orang dari 72 orang anak Panti Asuhan Muhammadiyah, Air Molek, Kecamatan Pasir Penyu, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu). Sebanyak tujuh orang berasal dari suku asli Talangmamak dan empat orang dari Kampung Tembam, Kecamatan Siberida, yang berjarak dua hari perjalanan.

‘’Saya akan menjadi bapak asuh dari 11 orang anak-anak kita ini,’’ ujar Jon Erizal spontan ketika berkunjung ke panti asuhan tersebut, Kamis (28/2/2013) lalu.

Pertemuan silaturrahmi dengan Bakal Calon Gubernur Riau yang diusung PAN dan PKS itu dihadiri Ketua Yayasan Muhammadiyah Air Molek yang juga Ketua IKMR Pasir Penyu H. Yuhanis Indra, Ketua Panti Asuhan Muhammadiyah Zul Amri, Kepala SMP Muhammadiyah Dra. Supemi, M.Pd, Ketua Baitul Tamwil Muhammadiyah (BTM) Vera, dan Ketua PC Muhammadiyah H. Darlis Usman. Tokoh-tokoh masyarakat, alim ulama, para guru dan siswa serta anak-anak panti juga hadir.

Menurut Yuhanis Indra, Yayasan Muhammadiyah membawahi Panti Asuhan, SMP, SMK dan BTW. Sejak didirikan tahun 2002, Panti Asuhan Muhammadiyah telah melepas 253 orang. Mereka berasal dari keluarga fakir miskin, suku Talangmamak dan anak yatim. Sebagian besar telah menamatkan SMK, hanya sebagian kecil tamat SMP. Ada juga yang menamatkan kuliah. ‘’Walaupun terbirit-birit, namun Alhamdulillah, panti ini tetap berjalan,’’ ujarnya

Dikatakan, kondisi panti saat ini cukup menyedihkan. Sebanyak 34 orang anak panti putra ditampung dalam satu ruangan berdinding papan. Bahkan, ruangan yang sediannya untuk Satpam, diisi oleh anak-anak panti putra. Mereka tidur di atas kasur tipis. Sedangkan 38 orang anak panti putri tidur di dua ruangan yang sudah permanen. ‘’Kami masih butuh bantuan dan uluran tangan dari donatur,’’ kata mantan wartawan tersebut.

Ditambahkan, selain panti asuhan, mereka juga berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di SMP Muhammadiyah dan SMK Muhammadiyah. Ruangan kelas sekolah, baik SMP dan SMK yang berada terpisah, sudah memadai. Hanya sarana penunjang yang masih kurang seperti komputer, infokus dan buku pustaka. Sedangkan Baitul Tamwil Muhammadiyah yang didirikan tahun 2009, kini telah memiliki 1.500 lebih nasabah yang sebagian besar pedagang kecil di Pasar Air Molek.

Jon Erizal menyatakan simpati terhadap perjuangan Yayasan Muhammadiyah. Karena itu dia spontan menyatakan jadi bapak angkat untuk anak-anak panti dan memberikan sumbangan. Biaya untuk anak-anak panti asuhan per orang di luar biaya sekolah adalah sebesar Rp 250.000 per bulan. Sedangkan untuk sekolah Rp 85.000 untuk pakaian per tahun dan Rp 25.000 untuk komputer. ‘’Untuk memajukan masyarakat Riau, pendidikan harus menjadi perhatian,’’ ujarnya. (rls)