PEKANBARU, GORIAU.COM - Saat mendengarkan informasi dari Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi Rachman dan sejumlah pihak terkait lainnya tentang kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta kabut asap di Riau, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Siti Nurbaya memberikan sinyal akan kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Bumi Lancang Kuning.

Apakah sekedar memberi harapan kepada masyarakat Riau atau memang sudah wacana, Siti Nurbaya menyampaikannya langsung di hadapan Plt Gubernur Riau. "Mudah-mudahan, karena sudah direspon positif," kata Siti Nurbaya, Selasa (18/11/2014).

Dirinya mengaku, kedatangan ke Riau untuk melihat perkembangan dan mendengarkan informasi yang bisa dirangkum untuk menyelesaikan musibah menahun karhutla dan kabut asap di Riau secara konkrit.

"Untuk itu, saat kedatangan (Jokowi, red) nanti sudah ada perkembangannya," tandas Siti Nurbaya.

Dirinya juga mengklaim bahwa di tingkat Pusat sudah melakukan pembahasan tentang bentang solusi untuk musibah ini. "Kita ingin mendengar dari pemerintah daerah dan sejumlah LSM lingkungan terkait," sambungnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Siti Nurbaya melakukan kunjungan pertamanya ke Pekanbaru, Riau, Selasa (18/11/2014). Seperti menteri terdahulunya, Siti Nurbaya juga harus memikirkan bagaimana solusi konkrit menangani dan menyudahi musibah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta kabut asap yang menahun di Riau.

Menteri beserta rombongan disambut langsung Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi, Kapolda Riau, Danrem 031/WB, Kajati Riau, Danlanud Roesmin Nurjadin, sejumlah LSM di Riau dan pihak terkait lainnya.

Siti mengakui bahwa dirinya ikut merasakan dan mengikuti perkembangan karhutla dan kabut asap di Riau yang terjadi setiap tahunnya. Bahkan kedatangannya ke Riau salah satunya sebagai instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Ada beberapa LSM yang mengundang Pak Presiden untuk memikirkan bersama-sama akan kebakaran hutan dan kabut asap yang terjadi di Indonesia harus dicarikan solusi konkritnya," kata Siti Nurbaya.

"Katakanlah karhutla, butuh pengamatan dan analisis yang tajam, termasuk solusi konkrit. Kedatangan saya ke sini, juga ingin mendengar langsung dari Pemda dan non pemerintah terkait tentang musibah ini dan apa langkah atau solusi yang telah dilakukan," ujar Siti.

Dikatakannya, harus ada solusi konkrit secara ilmuan dan secara teknis di lapangan. "Itu harus menjadi dasar dalam penanganannya. Namun apa pun itu, kami datang ke sini untuk mendengar secara langsung dan konkrit dari daerah," tandasnya.

Sementara itu, Plt Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman, memaparkan bahwa sejauh ini upaya dari pemerintah sudah menunjukkan hasil signifikan. "Kita sudah membagi kerja untuk kondisi-kondisi yang kritis," katanya.

Diantaranya, telah dibentuk secara terstruktur berbagai satuan tugas (satgas) yang dipusatkan di Lanud Resmin Nurjadin Pekanbaru. Diantaranya Satgas Darat, Udara, Operasional, Logistik, Kesehatan, Penegakan Hukum dan lainnya.

"Memang di awal tahun, cukup parah terjadi kebakaran dan kabut asap, hingga diambil keputusan meliburkan aktivitas sekolah sementara. Namun saat ini kita cukup terbantu dengan intensitas hujan yang cukup tinggi dan rutin setiap harinya," tandas Plt Gubernur Riau.

Dirinya juga menjelaskan, peluang kembali terjadinya kabut asap mulai kecil dengan hujan yang mendera Riau sudah sejak beberapa pekan terakhir. "Untuk itu, seluruh helikopter yang biasanya siaga sudah ditarik seluruhnya," imbuh Plt Gubernur Riau.***