TEMBILAHAN – Kabupaten Indragiri Hilir, Riau berhasil menurunkan jumlah angka stunting sebesar 9.7 persen. Dengan demikian, angka stunting di Inhil yang sebelumnya sebesar 28,5 persen, kini menjadi 18.8 persen.

Hal tersebut sesuai dengan laporan Survey Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, yang dirilis pada tahun 2024 ini.

Survei Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI tersebut dilakukan secara internal di Kabupaten Inhil, berdasarkan pada beberapa indikator.

Untuk diketahui, stunting merupakan sebutan bagi gangguan pertumbuhan pada anak. Penyebab utama dari stunting adalah kurangnya asupan nutrisi selama masa pertumbuhan anak.

Sebelumnya, Inhil diketahui memiliki angka stunting yang cukup tinggi, yaitu sebesar 28,5 persen. Sesuai SKI tersebut, kini angka tersebut turun menjadi 18.8 persen.

Dituturkan Sirajuddin, salah seorang perwakilan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), upaya untuk menekan angka stunting dilakukan secara berjenjang mulai dari tingkat kabupaten hingga desa.

Pihaknya bersyukur karena banyak hal yang ikut mendukung upaya penekanan stunting di Inhil.

"Termasuk dukungan dari Pj Bupati inhil dalam mendorong semua Stakeholder terkait untuk menurunkan angka stunting di kabupaten Indragiri hilir, " ujarnya, Sabtu (27/4/2024).

Apresiasi

Terpisah, Pj Bupati Indragiri Hilir, Herman, memberikan apresiasi kepada seluruh unsur yang terlibat dalam upaya penekanan stunting tersebut.

"Saya mengapresiasi kinerja TPPS yang telah bekerja maksimal dalam menurunkan angka stunting di kabupaten inhil ini. Semoga tahun 2024 ini persentase angka stunting dapat ditekan kembali serendah mungkin," harapnya.

Hal itu sangatlah penting. Sebab menurut Herman stunting memiliki dampak negatif, karena bisa berimbas pada terhambatnya keberlangsungan pembangunan sumber daya manusia dan produktivitas kerja serta perekonomian. ***