SELATPANJANG, GORIAU.COM - Di usianya yang sudah tidak muda, harusnya Apsah (65) mendapat perhatian penuh dari anak, saudara, ataupun warga sekitar. Namun, kini nenek janda renta itu tinggal sendiri di gubuk reot peninggalan suaminya itu.


Apsah merupakan warga Mengkirau Laut Desa Mengkirau Kepulauan Meranti. Apsah harus rela menghabiskan usia senjanya sendirian setelah ditinggal mati suaminya dan anak semata wayang telah berumah tangga dan tinggal bersama suaminya.
Kondisi Apsah sangat memprihatinkan. Nenek tua itu tinggal sendirian di gubuk reot, dimana beberapa jendela tidak ada tutupnya (hanya ditutup dengan kain) dan pintu ditutup dengan karung goni.
Kondisi ini terlihat oleh Bupati Kepulauan Meranti Drs H Irwan MSi dan rombongan saat hendak menuju Tasikputri Puyu guna membuka langsung acara MTQ ke lll tingkat Kecamatan Tasikputri Puyu. Melihat kondisi gubuk reot tidak jauh dari jalan, H Irwan tiba-tiba minta diberhentikan dari lajunya kendaraan, lalu Ia menghampiri Apsah.
Apsah yang saat itu baru sadar didatangi orang nomor satu di Kota Sagu, terlihat malu dan salah tingkah. Apsah malu dengan kondisi gubuk nya berantakan harus menerima tamu, H Irwan.
"Mana penutup jendela dan pintu (daun jendela dan daun pin, red) Buk. Kalau seperti ini, bisa naik maling," kata H Irwan.
"Hanya ini yang saya miliki. Saya tinggal sendiri, suami meninggal dan anak perempuan saya ikut suaminya," kata Apsah.
Tidak menunggu lama H Irwan minta Kadissosnakertrans Meranti Izhar untuk mendata apa saja yang dibutuhkan Apsah. "Tolong dibantu rehab jendela, pintu dan atap bocor ini," kata H Irwan ke Izhar.
Tidak lama kemudian H Irwan dan rombongan pamit untuk melanjutkan perjalanan ke Tasikputri Puyu yang sebelumnya Irwan sempat memberikan sejumlah uang kepada Apsah.(zal)