SELATPANJANG, GORIAU.COM - Ada permintaan (hadiah, red) Pratu Rudi Haryono (Alm) pada ulang tahunnya ke 27 tanggal 22 Juni 2015 lalu. Hadiah itu pula belum sempat diberikan istrinya Icha Kusnaini (21) hingga Pratu Rudi Haryono menghembuskan nafas terakhir dalam tragedi jatuhnya Pesawat Hercules C-130 di Medan, Selasa (30/6/2015).


Hal itu diceritakan Icha Kusnaini saat ditemui wartawan usai prosesi pemakaman Rudi Haryono, Kamis (2/7/2015) di Selatpanjang.
Kata Icha, pada ulang tahun ke 27 itu, Pratu Rudi Haryono minta hadiah satu unit Gadget untuk nge-game. Sebab, kata Icha pula, Pratu Rudi mengaku bosan di posko jaga karena tidak memiliki gadget untuk bermain game seperti teman-temannya.
"Saya berjanji untuk membelikannya. Namun, janji itu belum sempat saya tunaikan," kata Icha sambil menangis.
"Papi orangnya memang pendiam, tapi baik hati dan tidak pernah mengeluh. Dia hanya mengatakan bosan di posko jaga karena tidak memiliki games untuk bermain seperti teman-temannya," tambah perempuan kelahiran Tanjung Pandan Bangka Belitung itu sambil mengingat sosok suami yang selama satu tahun menjadi Imamnya.
Pratu Rudi Haryono dan Icha Kusnaini menikah pada 20 Februari 2014. Pasangan ini belum dikaruniai anak, sebab saat kehamilan mencapai 14 minggu, Icha mengalami keguguran pada tanggal 12 Mei 2015 yang lalu.
Pratu Rudi Haryono asal Kepulauan Meranti, merupakan satu dari 10 prajurit Batalyon Paskhas 462 Pulanggeni Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru yang menjadi korban jatuhnya Pesawat Hercules C-130 dengan nomor A1310 di perumahan penduduk Jalan Jamin Ginting, Padang Bulan, Medan, Selasa (30/6/2015) siang.
Atas permintaan pihak keluarga, jenazah Pratu Rudi Haryono diberangkatkan untuk dimakamkan di Selatpanjang. Jenazah Pratu Rudi Haryono diberangkatkan dari Pekanbaru pukul 00:02 WIB, dan sampai di Selatpanjang pukul 08:00 WIB.
Budi Wiyanto, paman Pratu Rudi Haryono, mengatakan pihak keluarga yang meminta agar jenazah Rudi dimakamkan di Selatpanjang, sebab sejak kecil Rudi yang sudah yatim piatu itu dan dirawat dan dibesarkan di Selatpanjang.
"Kami ikhlas atas kepergian Rudi, semoga kedepannya tidak ada tragedi serupa," kata Budi Wiyanto pula.(zal)