RUPAT UTARA, GORIAU.COM - Anggota DPRD Bengkalis asal Rupat, Muhammad Nasir, sangat menyayangkan pekerjaan pembangunan pengaman pantai di Tanjung Lapin, Rupat Utara, Bengkalis, Riau tidak sesuai dengan yang diharapkan.

''Jika memang kualitasnya asal jadi harus diperbaiki. Saya rasa kontraktor tidak memahami alam di Rupat terutama kawasan pesisir berbeda dengan di daratan, sehingga rekanan yang diberi pekerjaan harus yang profesional,'' ujar Nasir.

''Saya juga dapat informasi kalau kualitas pekerjaan turap itu tidak sesuai harapan. Padahal kawasan pantai Tanjung Lapin akan dijadikan sentra wisata bahari untuk Provinsi Riau dan pengerjaan turap yang menjadi salah satu sarana vital,'' tambahnya.

Politisi PBR ini meminta agar pengawasan pekerjaan proyek tersebut diperketat oleh konsultan pengawas karena kawasan tersebut sejak dahulu sangat rentan terjadi abrasi, setiap musim pasang datang. Apalagi dari dahulu pengerjaan turap di Tanjung Lapin itu selalu asal-asalan, kemudian dibangun lagi tahun-tahun berikutnya.

''Inikan kerjaan mubazir. Dari dahulu sudah beberapa kali proyek turap maupun steiger di Tanjung Lapin tapi tak pernah dikerjakan dengan benar. Dinas teknis harus segera turun tangan, agar pembangunan turap itu tidak asal jadi saja,'' jelasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Sudah beberapa kali dikerjakan, namun pembangunan turap Tanjung Lapin, Rupat, Bengkalis Riau tetap saja tidak sempurna. Bahkan pembangunan turap tahun 2012 ini, diperkirakan akan berumur pendek karena sebagian sudah mulai hancur, padahal dana yang dikucurkan melalui APBN mencapai Rp4 miliar. Jika tidak diperbaiki, dana tersebut akan terbuang sia-sia.

Pembangunan yang dilakukan terakhir ini bahkan lebih amburadul dari turap sebelumnya, dimana turap dibangun tanpa cerocok sehingga setelah beberapa bulan turap mulai retak-retak. Informasi yang berhasil dihimpun di lapangan, pembangunan turap ini senilai Rp4.016.230.000 dan dikerjakan oleh PT Morasait Elibujaya. Panjang turap sekitar 500 meter dengan dengan waktu pengerjaan 180 hari kerja.

Camat Rupat Utara, Agus Sofyan saat dikonfirmasi, Minggu (21/10/2012) siang tadi membenarkan kalau proyek turap tersebut dikerjakan kurang bagus. Kondisi ini diketahui setelah dirinya meminta UPTD Dinas Bina Marga dan Pengairan Rupat Utara untuk mengecek langsung kondisi pekerjaan di lapangan.

''Setelah mendapat informasi dari warga soal pembangunan turap kita langsung mengadakan pengecekan ke lapangan melalui UPTD Dinas BMP. Dari laporan yang kita dapat, diperoleh keterangan bahwa kondisi turap tersebut turun dari posisi awal dikarenakan rekanan tidak menggunakan cerocok untuk penahan dasar turap, atau menyalahi bestek,'' jelas Agus Sofyan.

Pihaknya berencana akan memberitahukan kepada Dinas BMP Kabupaten Bengkalis untuk disampaikan ke Dinas PU Riau. Diakui Agus, proyek turap di Tanjung Lapin menggunakan atau bersumber dari APBN 2012.

''Pembangunan turap di Tanjung Lapin ini sudah pernah juga dilaksanakan beberapa tahun lalu menggunakan APBN, tetapi ambruk. Sekarang kembali dikerjakan, namun kualitasnya juga mengecewakan dan kita berharap dinas teknis khususnya Pemprov Riau mengambil langkah terhadap rekanan,'' imbau Agus. (jfk)