PEKANBARU, GORIAU.COM - Pelaksana Tugas Gubernur Riau (Plt Gubri), H Arsyadjuliandi Rachman mengaku belum mengetahui adanya wacana sejumlah Anggota DPRD Riau yang baru untuk membahas ulang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Murni Riau Tahun 2015.

"Saya belum tahu," kata Plt Gubri, H Arsyadjuliandi Rachman kepada GoRiau.com, Jumat (10/10/2014).

Dikabarkan sejumlah Anggota DPRD Riau yang baru saja dilantik merasa APBD Murni Riau 2015 perlu dibahas lagi dengan berbagai pertimbangan.

Salah satu pertimbangannya karena diduga pembahasan dan pengesahan APBD Murni Riau 2015 tidak sesuai dengan prosedur. Selain itu juga dikabarkan adanya dugaan suap dalam mempercepat pengesahannya.

"Saya belum dengar," lanjut pria yang akrab disapa Andi Rachman ini dengan singkat. 

DPRD Riau di masa Johar Firdaus telah mengesahkan APBD Murni Provinsi Riau Tahun 2015 sebesar Rp10,7 triliun. Terjadi defisit Rp2 triliun karena pendapatan yang hanya Rp8,7 triliun. Defisit itu akan ditutup melalui sisa anggaran lebih tahun anggaran 2014 yang berjumlah Rp2 triliun.

Rincian dari segi pendapatan proyeksi 2015 adalah sebesar Rp8,718 triliun. Jumlah itu terdiri atas sektor pendapatan asli daerah (PAD), dana bagi hasil dan pendapatan daerah lainnya yang sah.

PAD Riau 2015 ditargetkan sebesar Rp2,9 triliun, retribusi daerah Rp34,6 miliar, hasil pengelolaan keuangan daerah yang dipisahkan Rp208,5 miliar, dan lain-lain PAD yang sah Rp488,2 miliar.

Dana bagi hasil terdiri atas dana perimbangan Rp4,4 triliun, dana bagi hasil pajak/bukan pajak Rp3,4 miliar, dana alokasi umum Rp900 miliar, dana alokasi khusus Rp48 miliar. Kemudian ditambah dengan pendapatan lain-lain yang sah Rp648 miliar.

Untuk belanja daerah, komponen belanja tidak langsung sebesar Rp3,97 triliun dengan rincian, Rp1,508 triliun untuk belanja pegawai, Rp850 miliar untuk belanja hibah, Rp9,5 miliar bantuan sosial, Rp1,083 triliun untuk belanja bagi hasil kepada kabupaten/kota dan pemerintah desa, Rp961 miliar belanja bantuan keuangan kabupaten/kota dan pemerintah desa, dan Rp10 miliar belanja tak terduga.

Sedangakan komponen belanja langsung berjumlah Rp6,744 triliun yang digunakan untuk pembangunan infrastruktur jalan/jembatan, sumber daya air, rumah layak huni, dan lain-lain.

Meningkatnya usulan APBD Riau tahun 2015 disebabkan semakin banyaknya program pembangunan yang digarap Pemprov Riau. Beberapa titik pembangunan yang masih butuh sentuhan dan ada juga yang harus dibangun dari awal menjadi prioritas pembangunan tahun depan.***