SELATPANJANG - Desa Lukit Kecamatan Merbau, Kepulauan Meranti, Riau, masuk ke dalam program Desa Bebas Api oleh PT Riau Pulp and Paper (RAPP). Masyarakatpun semangat untuk meraih hadiah ratusan juta rupiah itu.

Sebagaimana disampaikan Kepala Desa Lukit Edi Gunawan, kepada GoRiau, Selasa (23/2/2016) siang. Kata Edi, kemarin mereka baru saja menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT RAPP. Desa Lukit masuk ke dalam program Desa Bebas Api yang akan digelar mulai Juni hingga Desember 2016.

"Kita sudah MoU. Priode Desa Lukit ini dari bulan 6 sampai 12," kata Edi Gunawan kepada GoRiau.

Edi pun mengaku semangat untuk meraih uang ratusan juta dalam bentuk pembangunan dari PT RAPP itu, andai desanya tidak terjadi kebakaran dari bulai Juni hingga Desember. Segala sesuatu persiapan dilakukan dengan sangat matang. "Kita semangat untuk menang. Ini juga demi daerah kita agar tidak terbakar," ujarnya.

Guna memaksimal dan mengantisipasi agar tidak terjadi kebakaran lahan dan hutan (karlahut), pihak Desa Lukit juga meminta seluruh pemilik kebun yang rata-rata warga Tionghoa untuk membuat parit (kanal kecil, red) di setiap batas kebun. Selain itu, Ia juga berharap program kanal blocking dari pemerintah segera direalisasi.

"Kalau ada kanal kecil sebagai pembatas kebun kan juga mempermudah melakukan pemadaman andai terjadi kebakaran. Selain itu, kita juga berharap pemerintah segera merealisasi kanal blocking agar air tidak habis," katanya lagi.

Ketika ditanya apakah telah terjadi Karlahut di tahun 2016 ini, Edi Gunawan mengakui memang sudah terjadi kebakaran sekitar 1 hektar, namun telah bisa dipadamkan.

Diakui Edi juga, beberapa aktivitas warga seperti mencari burung dan terenggiling di hutan saat ini sudah berkurang. Namun, beberapa warga yang merupakan Suku Akit masih sering beraktivitas di hutan. Hal ini telah diwanti-wanti Edi, agar warga tidak sembarangan membuat api atau membuang puntung rokok di hutan.

"Setiap Jumat saya sampaikan kepada warga agar tidak membakar hutan kalau membuka lahan perkebunan. Selain itu juga tidak boleh sembarangan membuat api maupun membuang puntung rokok," kata Edi lagi.

"Semoga kita semua bisa menjaga daerah ini agar tidak dilanda bencana kebakaran," harap Edi. ***