BENGKALIS, GORIAU.COM - Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh Pertanian Kabupaten Bengkalis menggelar sosialisasi program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan bagi para penyuluh pendamping dan pengurus Gabungan Kelompok Tani di Hotel Pantai Marina, 22-24 Oktober. Kegiatan dibuka Bupati Bengkalis yang diwakili Asisten II H Arianto MP, Selasa (23/10/2012).

Sosialisasi PUAP diikuti 60 orang peserta yang merupakan penyuluh pendamping serta pengurus Gapoktan. Mereka berasal dari enam kecamatan yang merupakan 21 desa lokasi penerima dana PUAP tahun 2012.

Seperti disampaikan Kepala BKP-PP Kabupaten Bengkalis, H Herman Mahmud, sosialisasi PUAP bagi penyuluh pendamping dan pengurus Gapoktan bertujuan untuk menyiapkan tenaga penyuluh pendamping dan pengurus Gapoktan dalam melaksanakan kegiatan program PUAP yang berbasis komoditas unggulan daerah.

''Kegiatan PUAP sudah dimulai sejak 2008 lalu, Kegiatan ini dapat berjalan dengan baik apabila penyuluh pendamping dan pengurus Gapoktan memiliki kapasitas dalam melaksanakan program ini secara baik. Kegiatan sosialisasi PUAP ini juga sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas tersebut,'' kata Herman.

Dalam upaya mengembangkan usaha dan unit-unit usaha agribisnis di tingkat Gapoktan/Poktan, masih banyak persoalan yang dihadapi para pelaku utama. Diantaranya kemampuan SDM yang masih rendah, kemampuan permodalan yang masih sangat terbatas, serta kemampuan manajerial organisasi yang belum baik. Untuk itu diperlukan upaya agar bisa mengangkat kemampuan para pelaku utama sehingga mereka mampu menjadi organisasi dan pelaku pembangunan pertanian yang tangguh.

Asisten II Setda Bengkalis H Arianto dalam sambutannya menyambut baik terselenggaranya kegiatan ini. Dia juga berharap kepada penyuluh pendamping dan Gapoktan untuk benar-benar mengembangkan sektor pertanian dengan baik melalui program PUAP. Paling tidak desa-desa (Gapoktan) yang mendapatkan kucuran dana melalui program PUAP sebesar Rp100 juta perdesa/Gapoktan di tahun 2012 ini, mampu dikembangkan bagi meningkatkan pendapatan masyarakat di sektor pertanian.

''Keberhasilan Gapoktan dalam program PUAP ini sangat ditentukan kerjasama dan komitmen semua pihak yang terlibat, yakni para pengurus Gapoktan, penyuluh pendamping, tim teknis kecamatan dan kabupaten. Semua pihak yang terlibat didalamnya mesti saling bersinergi, sehingga program ini berjalan dengan baik,'' pinta Arianto.

Program PUAP ini sambung Arianto, selain memberikan kemudahan bagi kelompok tani dalam mengembangkan usaha pertaniannya, juga memiliki dampak positif bagi masyarakat. Melalui program ini diharapkan pendapatan para petani semakin makmur dan meningkat, termasuk upaya mengurangi petani miskin dan pengangguran di tengah-tengah masyarakat. (jfk)