PEKANBARU, GORIAU.COM - Sudah sepuluh hari peristiwa ambruknya jembatan sungai Reteh, Kecamatan Keritang, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Tiba-tiba hari ini, Sabtu (7/11/2015), Asisten II Pemerintah Provinsi Riau Masperi datang menjenguk. Kedatangan pejabat Riau yang terkesan telat ini, dipertanyakan Wakil Ketua Komisi C DPRD Riau H. Musyaffak Asikin.

"Ada apa, kok, Asisten II baru datang hari ini. Saya heran, kunjungan ini apa memang perintah Plt Gubri, atau sekedar cari muka dan menghabiskan anggaran. Kok baru sekarang datang. Saya kira tak perlulah sekedar kunjungan, yang diperlukan itu langkah nyata. Sampai hari ini masyarakat kami belum juga dapat melintas jembatan patah itu," tanya politisi PAN dari daerah pemilihan Indragiri Hilir ini.

Kata Musyaffak lagi, bukan kedatangan Masperi yang diharapkan masyarakat setempat, melainkan tindakan nyata dari Pemprov Riau seharusnya sudah diberikan. Pasalnya, jembatan penghubung tiga kecamatan menuju jalan lintas timur inu, sangat penting artinya bagi urat nadi transportasi masyarakat.

Ia menyebutkan, kalau sekedar melihat, dia bersama Dinas Bina Marga Provinsi Riau sudah turun langsung pada hari kejadian. Begitu juga langkah cepat telah dilakukan Bupati Inhil HM Wardan dengan mengirimkan surat kepada Plt Gubernur Riau. Namun Pemprov Riau terkesan tidak terlalu mementingkan kondisi masyarakat di sana yang bergantung pada jembatan satu-satunya sebagai pintu masuk ke ibukota kecamatan Keritang, Kota Baru.

"Dengan kunjungan Asisten II bersama rombingan datang hari ini saya kira mubazir. Warga di sana sudah kesulitan dengan rusaknya jembatan ini. Jadi jangan sekedar memberi angin segarlah," sambungnya.

Sebagai mana diketahui, jembatan sungai Reteh ambruk pada Kamis (29/10/2015). Jembatan yang dibangun sejak tahun 1985 ini, merupakan penghubung bagi warga Kota Baru Keritang menuju Kota Baru Reteh.(rul)