DURI, GORIAU.COM - Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bengkalis, Ridwan Yazid dan Kabid Pengawasan Disnakertrans Bengkalis, Jenri Salomon Ginting, membantah tudingan yang menyebutkan mereka telah menghilang dari kantor pada saat pertemuan dengan SBRI dan buruh yang sudah dijadwalkan Selasa (18/8/2015) lalu.

"Saya (Kepala Disnakertrans, red) dan Kabid Pengawasan Disnakertrans Bengkalis, Jenri Ginting tidak pernah menghilang dari kantor," ungkap Ridwan kepada GoRiau.com, Rabu (26/8/2015).

Pertemuan yang itu dijadwalkan pada tanggal 18 Agustus 2015, sekitar pukul 14.00 WIB, kata Ridwan, pertemuan yang sempat molor 1 jam, dikarenakan dirinya saat itu sedang ada pertemuan dengan Danramil 06 Mandau dan Kepala BPJS.

"Saat kami sampai di Kantor Disnakertrans, saudara Bobson Simbolon dari pihak SBRI tidak ada lagi," ujar Ridwan Yazid didampingi Jenri Ginting di ruang kerjanya.

Dijelaskannya lagi, saat itu dirinya langsung menghubungi Bobson melalui sambungan seluler, namun tak kunjung diangkat dan saudara Bobson menjawab dengan pesan singkat yang isinya, 'Lagi ada pertemuan pak, gak bisa angkat telepon. Tadi jam 2 kami sudah ke kantor disnaker dan sudah menunggu 40 menit. Kami ada kerjaan lain, makanya tidak bisa menunggu lama, thanks'.

"Ibu Rohana Hutahuruk juga telah menyampaikan kepada SBRI untuk bersabar menunggu, karena saya sedang dalam perjalanan menuju kantor. Namun SBRI dengan rasa kecewa pulang dengan alasan ada urusan lain. Pada hari itu juga delapan perusahaan yang kita panggil untuk hadir. Tapi datang hanya PT Wika Inhwa Singgar (WIS) yang lain tidak hadir dengan berbagai alasan," ulasnya.

Pertemuan dengan SBRI dan buruh yang sebelumnya dijadwalkan tanggal 19 Agustus 2015, itu dimajukan menjadi 18 Agustus 2015 karena pada tanggal awal ditetapkan dirinya dan Kabid Pengawasan juga dipastikan tidak bisa menghadiri pertemuan tersebut.

"Tanggal 19 Agustus 2015 itu saya harus dinas ke Bengkalis, sementara Kabid Pengawasan Jenri S Ginting dan pegawai pengawas Polin Sibuea juga harus berangkat ke Batam. Makanya pertemuan dimajukan dari jadwal semula. Dan itu juga disetujui oleh SBRI, Bobson Simbolon," jelasnya lagi.

Dengan kekecewaan pihak SBRI, rombongan datang ke ruangan pengawasan Disnakertrans Bengkalis untuk mempertanyakan tidak beradanya kami ditempat.

"Mereka marah-marah dan mengamuk menyuruh seluruh pegawai keluar kantor dengan kata-kata kotor dan mengancam akan menduduki Kantor Disnakertrans, sampai kepala dinas dapat bertemu dengan mereka. Bahkan diantara mereka (SBRI, red) ada yang mengatakan akan menelanjangi pegawai jika tidak keluar kantor," tutup Ridwan mengklarifikasi tudingan miring akan dirinya dan Kabid Pengawasan.(ric)