PEKANBARU, GORIAU.COM - Kepolisian Daerah (Polda) Riau, merespon terkait insiden terimbasnya ratusan siswa Sekolah Dasar (SD) 001 Pasirpengaraian oleh gas air mata, saat Polres Rohul menggelar Latihan Pra Operasi (Latpraops) di lapangan taman kota, Pasirpengaraian, Rabu siang tadi.


Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo SIK MM, yang ditemui GoRiau.com di ruangannya, meminta maaf kepada masyarakat, pihak sekolah dan wali murid terkait insiden tersebut. Selain itu Polres Rohul mengakui tidak sempat berkoordinasi dengan sekolah sebelum menggelar Latpraops.


"Sudah ditindaklanjuti oleh Kapolres Rohul berupa permohonan maaf kepada pihak sekolah kalau ada ketidaknyamanan. Sementara terkait informasi ada anak murid yang terkena gas air mata itu tidak demikian," jelas AKBP Guntur.


Guntur menguraikan, saat peristiwa itu, letusan gas air mata sebenarnya mengenai anggota kepolisian. Anggota ini yang selanjutnya berlari ke kantin sekolah untuk membasuh mata. Namun karena mata perih, anggota polisi ini malah menabrak jajanan kantin hingga berantakan.


"Anggota yang terkena gas air mata semuanya lari ke kantin sekolah untuk membasuh mata, sehingga dagangan di kantin tumpah. Jadi tidak ada murid yang terkena gas air mata. Kita sudah ganti rugi kepada pihak sekolah yang dagangannya merugi," sambungnya.


Kepolisian, sambungnya, harus memperhitungkan kenyamanan dan keselamatan warga sekitar, termasuk keselamatan anggota. Untuk itu, jajaranya masih menyelidiki kenapa insiden ini bisa terjadi. "Kita telusuri kok gas air mata bisa mengenai anggota sendiri," sebutnya.


"Latihan pasti ada kesalahan, tujuannya agar bisa diperbaiki, agar ada kesamaan persepsi tentang bagaimana cara bertindak yang benar dalam menghadapi situasi berbeda dengan ancaman yang dihadapi di lapangan, sehingga siap pelaksanaan Pilkada pada hari H berlangsung lancar," tukasnya. (Had)