PEKANBARU, GORIAU.COM - 40 titik panas atau hotspot terpantau oleh satelit Terra dan Aqua dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Pekanbaru, Jumat (31/7/2015) pagi. Titik panas itu menyebar di 11 kabupaten/kota se Riau. Imbasnya, kota Pekanbaru sampai kini masih terpapar asap dengan status kualitas udara 'Tidak Sehat'.

Dampak kebakaran lahan dan hutan di Riau terus berlangsung. Hasil pengamatan BMKG, Jumat pagi, kota Pekanbaru dan Dumai terselimuti kabut asap. "Pekanbaru berasap dengan jarak pandang tiga kilometer, Dumai juga berasap, Pelalawan dan Rengat berstatus haze dengan jarak pandang dua kilometer," kata Kepala BMKG, Sugarin.

"Di Pekanbaru kualitas udara yang kita pantau sudah masuk dalam level 'Tidak Sehat'," sambung Sugarin, Jumat pagi.

Sedangkan pengamatan satelit Terra dan Aqua, di Riau ada 40 titik panas, diantaranya Pekanbaru satu titik panas. Rohil satu titik panas. Kampar, Rohul, Siak, Inhil dan Dumai dengan masing-masing dua titik panas. Bengkalis dan Kuansing empat titik panas. Pelalawan delapan titik panas. "Tertinggi di Inhu sebanyak 12 titik panas," lanjutnya.

Untuk titik api atau firespot terdeteksi sebanyak 19, dengan sebaran di Bengkalis, Siak dan Kampar sebanyak satu titik api. Dumai, Pelalawan dan Rohul masing-masing dua titik api. Kuansing tiga titik api dan di Inhu sebanyak tujuh titik api.

"Secara umum kondisi cuaca di wilayah Riau cerah berawan, disertai kabut asap tipis pada pagi dan malam hari. Peluang hujan ringan tidak merata di wilayah Riau bagian utara dan timur pada sore dan malam hari," tutup Sugarin.

Pantauan GoRiau.com, di Pekanbaru kabut asap terasa sangat pekat dengan aroma menyengat, apalagi saat subuh dan malam hari. Bahkan asap juga membuat mata perih. (had)