SELATPANJANG, GORIAU.COM - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti membantu para abang becak di Selatpanjang untuk kepengurusan Surat Izin Mengemudi. Hal itu dilakukan agar penarik becak ojek bisa beroperasi mencari nafkah dengan tenang dan tidak lagi mendapat masalah hukum karena sering terjaring razia.


Bantuan dari Pemkab ini guna mendukung program tertib berlalu lintas yang digagas Polres Kepulauan Meranti.
Hal itu sebagaimana disampaikan Bupati Kepulauan Meranti Drs H Irwan MSi, ketika menggelar temu ramah dengan persatuan Becak Ojek Terminal Selatpanjang (BOTS) Selasa (17/2/2015) malam. Kata H Irwan, ini solusi yang difasilitasi Pemda agar penarik becak ojek bisa beroperasi mencari nafkah dengan tenang dan tidak lagi mendapat masalah hukum karena sering terjaring razia.
Bupati meminta bantuan Kapolres melalui Kasatlantas untuk membantu dalam percepatan penerbitan SIM untuk para penarik becak dan ojek. Karena seperti diketahui proses penerbitan SIM cukup panjang dan memakan waktu karena dilakukan di Kabupaten Bengkalis. Kedepan Bupati berharap pengurusan SIM tidak lagi di Kabupaten induk namun dapat dilakukan di Selatpanjang.
"Saya berharap semua penarik becak atau tukang ojek memiliki SIM, mari bersama berlalu lintas dengan tertib," ajak Bupati.
Bupati menambahkan bahwa pemerintah melalui instansi terkait sudah mengurusi SIM gratis untuk tukang ojek dan saatini masih dalam pengurusan. Bupati juga mengatakan saat ini Pemkab mendapatkan bantuan sebanyak 123 SIM gratis yang bersumber dari dana CSR Bank Riau Kepri.
"Kedepannya kita upayakan lagi untuk semua tukang ojek sudah memiliki SIM bila perlu kita akan mencari sponsor untuk penerbitan SIM bagi semua tukang ojek," kata bupati pula.
Naslim Monas selaku pendiri BOTS mengatakan bahwa keberadaan organisasi yang mereka dirikan merupakan cikal bakal terbentuknya Kepulauan Meranti. Kata lelaki yang akrab dipanggil Yong Dolah itu, sebagian besar anggota BOTS, yang mana hampir 80 persen sangat berpengaruh besar dalam pembentukan Kabupaten Kepulauan Meranti. Karena pada waktu itu, para tukang ojek dan tukang becak terminal melakukan unjuk rasa  dan memblokir jalan masuk ke pelabuhan.
"Mereka menuntut supaya Selatpanjang dijadikan ibukota kabupaten. Aksi yang dilakukan para anggota BOTS waktu itu bukan tanpa alasan. Mereka menginginkan perubahan yang sejak itu belum mereka rasakan, terbentuknya sebuah kabupaten dan diharapkan dapat memberi warna dan perubahan bagi pendapatan mereka sebagai penarik becak dan ojek," kata Yong Dolah.
Naslim juga berharap kepada Bupati agar memberikan penyempurnaan becak supaya terjadinya keseragaman yangMembuat tamu dari luar tertarik untuk mengunjungi Meranti.(zal)