SELATPANJANG - Agar memiliki ciri khas, rencananya perang air saat perayaan Imlek di Kepulauan Meranti akan berganti nama. Biasanya orang menyebutnya dengan Perang Air, namun untuk kedepannya mungkin saja sudah ada nama baru.

Sebagaimana dalam bincang-bincang GoRiau dengan Ketua PHRI Kepulauan Meranti, Raden Uyun Permadi Salis atau yang lebih akrab dipanggil Uyung, Rabu (10/2/2016). Kata Uyung, kemarinIa bersama H Ismail mewakili Disparpora Meranti, dan beberapa orang dari Kepulauan Meranti, bersilaurrahmi ke Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi Riau.

Dalam bincang-bincang dengan Disparekraf Provinsi Riau itu, tambah Uyung, mereka sempat membahas tentang komunitas pecinta film di Meranti, yaitu Meranti Movie Maker. Selain itu mereka juga membahas tentang momen perayaan Imlek di Kota Sagu.

"Dalam bincang-bincang itu ada wacana memberikan nama baru bagi kegiatan perang air saat Imlek," kata Uyung.

Uyung menambahkan, kedepannya perang air akan diganti namanya menjadi Cian Cui, yang mempunyai arti perang air. Nama itu diambil dari bahasa Mandarin. Nama ini rupanya sempat disebut-sebutkan oleh Ketua PSMTI Meranti Grace SAg saat wawancara dengan salah satu stasiun televisi tahun lalu.

"Kita rencanakan meresmikan nama baru itu oleh Kepala Disparekraf Riau, Bapak Fahmizal, saat beliau tiba di Meranti dalam penutupan momen perayaan Imlek 2567," tambah Uyung lagi.

Perang air saat Imlek ini nantinya diharapkan menjadi agenda provinsi. Sebab, jika dilihat dari sisi positif nya, Perang Air akan memberikan kontribusi yang tidak sediki ke daerah, dan menguntungkan banyak pihak. "Bayangkan, andai 10 ribu tamu yang datang ke Selatpanjang membawa uang Rp2 juta perorang, berapa banyak uang itu berputar dalam hitungan hari, pelaku usaha rumah makan, penginapan, pedagang di pasar, dan penarik becak juga kecipratan berkah," ujar Uyung.

Rencananya, rombongan dari Provinsi Riau akan tiba di Kota Sagu pada, Jumat (12/2/2016).***