PEKANBARU, GORIAU.COM - Ibukota Provinsi Riau, Pekanbaru memiliki 119 wilayah yang rawan genangan air. Data tersebut merupakan hasil pemetaan yang dilakukan pada tahun 2012. Dari yang ada, hampir seluruh kecamatan, kecuali Pekanbaru Kota, memiliki daerah genangan air.

"Kita sudah melakukan pemetaan indentifikasi titik genangan air tiap kecamatan. Dengan minus Kecamatan Pekanbaru Kota. Pemetaan tahun 2012 ditemui ada 119 titik yang tersebut di semua kecamatan. Seperti Marpoyan 31 titik, Tampan 7 titik, Payung Sekaki 7 tiiti, Tenayan 4 titik, Bukit Raya 10 titik, Sukajadi 9 titik, Senapelan 8 titik, Sail 25 titik, Lima Puluh 6 titik, Rumbai Pesisir 10 titik, dan Rumbai 2 titik," ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pekanbaru, Azmi.

Dengan diketahuinya titik-titik genanangan air, maka Dinas PU sudah menyiapkan sejumlah tenaga OP untuk melakukan antisipasi. "Anggaran sudah kita ajukan di APBD 2013. Penanangannya di bidang Sumber Daya Air (SDA) sebesar Rp14 miliar. Dan saat ini, juga telah disusun DED, terutama untuk mengatasi genangan air yang berada di daerah-daerah dekat sungai karena dipenuhi sampah," terangnya.

Azmi mengatakan, langkah ini dilakukan PU Pekanbaru untuk menghindari darurat banjir seperti yang terjadi di ibukota Jakarta. Makanya, sambungnya kini Kota Pekanbaru sudah mulai berbenah diri dengan cara melakukan peta prioritas penanganan banjir, dan juga titik genangan yang muncul di beberapa wilayah.

"Dengan pemetaan lokasi banjir dan titik genangan yang dibuat sebagai panduan bagi petugas dalam menanganinya. Karena, setidaknya dengan ada pemetaan, maka pembersihan drainase dan pengerukan anak sungai yang dilakukan Dinas PU akan menjadi lebih terarah dan tepat sasaran," kata mantan Kadis PU Kampar ini.

Sementara itu ditempat terpisah, Syamri selaku Kasi Operasional Bidang SDA di Dinas PU Pekanbaru, mengatakan, sebenarnya dengan anggaran hanya Rp14 miliar tidak memadai dalam penanganan titik genangan air sebab dengan anggaran demikian, hanya cukup untuk daerah dekat sungai. (rdi)