JAKARTA - Peristiwa penyiraman air keras terhadap wajah penyidik senior Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan sudah berlalu dua tahun, namun hingga kini pihak kepolisia belum juga bisa mengungkap pelaku peganiayaan Novel tersebut.

Dikutip dari merdeka.com, menjawab pertanyaan wartawan terkait tidak adanya kemajuan dalam proses pengungkapan kasus penganiayaan Novel itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, dirinya sudah menyerahkan sepenuhnya pengusutan kasus tersebut kepada tim gabungan.

''Itu kan sudah ada tim gabungan di Polri yang terdiri dari polisi, ombudsman dan KPK sendiri,'' kata Joko Widodo ( Jokowi) setelah menghadiri kampanye terbuka di Sentul, Kabupaten Bogor, Jumat (12/4).

Calon presiden nomor urut 01 itu pun mempersilakan wartawan untuk menanyakan perkembangan kasus tersebut kepada tim gabungan yang telah dibentuk dan melaksanakan tugasnya.

Tim gabungan yang dibentuk Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian untuk kasus Novel Baswedan itu telah bekerja sejak 8 Januari 2019.

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut disiram air keras oleh orang tak dikenal pada 11 April 2017 dan sampai saat ini, kasusnya belum terungkap.

''Tanyakan kepada mereka, kejar kepada mereka hasilnya seperti apa. Jangan dikembalikan ke saya lagi apa gunanya sudah dibentuk tim gabungan seperti itu,'' katanya.

Jokowi menegaskan, tim gabungan telah menangani kasus tersebut sehingga merekalah yang mengetahui dengan pasti perkembangan kasus Novel.

''Ya tanyakan ke mereka, belum ditanyakan ke sana kok,'' kata Jokowi.

Sampai saat ini, tim telah melakukan sejumlah hal diantaranya uji alibi dan pendalaman saksi di berbagai daerah.

Tim gabungan juga dilaporkan telah menyusuri melalui pendekatan 'scientific crime investigation'.

Bahkan, profesor ahli kimia beserta dokter ahli mata juga telah dimintai keterangan oleh tim tersebut serta meminta keterangan terhadap beberapa anggota kepolisian.***