JAKARTA - Ratusan ribu ton beras asal Vietnam dan Thailand akan masuk ke Indonesia bulan ini. Impor ratusan ribu ton beras ini dimaksudkan menekan harga berasa yang masih tinggi di Tanah Air.

Dikutip dari sindonews.com, Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan, sisa impor beras sebesar 219 ribu ton akan masuk pada Maret ini. Lebih lanjut Ia mengungkapkan, bahwa langkah impor ini seperti diketahui telah disepakati oleh pemerintah untuk menjaga pasokan.

''Ya, kalau itu kita memang impor dari Thailand, Vietnam yang akan jadi stok beras kita dan dikeluarkan Maret nanti,'' ujar Djarot di Perum Bulog, Jakarta, Selasa (20/3/2018).

Dia menambahkan, Bulog mendapatkan intruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk terus menstabilkan harga beras. Sambung dia, beras impor ini juga guna mencegah terjadinya kenaikan harga beras yang biasanya terjadi pada bulan puasa dan lebaran.

''Salah satunya yang harus segera kami eksekusi adalah mengisi shortage antara kebutuhan dengan produksi. Kita semua paham kalau harga akan bergeser dengan proses demand and supply, dengan asumsi demand kurang lebih sama, pasti yang gerakkan harga adalah supply,'' ujarnya.

''Artinya, kalau harga ke atas, ada kekurangan supply terhadap demand. Ketika harga turun, berarti ada kelebihan supply daripada demand,'' sambungnya.

Pada prinsipnya, tersedianya kebutuhan beras akan membuat harga di pasaran tetap terjaga dan optimis bisa menjaga pasokan beras di pasar.

Terlebih lagi, pemerintah juga sudah membentuk Satgas Pangan untuk mencegah para spekulan membuat distorsi di pasar.

''Siapa yang distorsi? Itu kalau ada spekulan, tapi dengan adanya Satgas Pangan, saya yakin distorsi pasar tidak banyak terjadi. Adanya kekurangan suplai dari demand, makanya saya lakukan operasi pasar. Bukan sekedar operasi pasar murah, mulai kemarin, bisa dilihat di pasar-pasar, seluruh Indonesia. Saya ingin sampaikan dengan melakukan operasi pasar murah ini, tentu segala daya yang ada di Bulog akan dimanfaatkan,'' tukasnya.***