PEKANBARU - Gedung Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Pekanbaru yang terbakar pada Maret 2023 segera diratakan. Proses tersebut saat ini sedang menunggu penyelesaian penghapusan aset oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution, menjelaskan bahwa penghapusan aset Gedung B MPP Pekanbaru sedang dalam proses di BPKAD. "Untuk meratakan gedung, kita hanya tinggal menunggu penghapusan aset selesai," kata Nasution kepada wartawan, Senin (31/7/2023).

Kepada media, Nasution menambahkan bahwa meratakan gedung harus dilakukan setelah menyelesaikan penghapusan aset. "Tidak bisa, jadi kita keluar dulu SK penghapusan asetnya, baru bisa kita ratakan," tegasnya.

Nasution optimis bahwa proses penghapusan aset tidak akan memakan waktu lama, mengingat semua pihak terkait telah menyetujuinya. "Mungkin dalam seminggu proses itu selesai. Karena semua pihak sudah setuju, mulai dari saya (Sekda Pekanbaru), kemudian BPKAD dan pak wali juga setuju untuk dilakukan penghapusan," imbuhnya.

Pj Wali Kota Pekanbaru, Muflihun, menjelaskan bahwa Pemerintah Kota Pekanbaru masih belum menentukan langkah selanjutnya setelah gedung tersebut dirobohkan. "Untuk MPP kita punya dua opsi pemikiran. Tapi ini jangan salah ditangkap oleh masyarakat, pada hari ini kita belum memutuskan akan membangun apa," ujar Muflihun.

Opsi pertama adalah mengubah lokasi tersebut menjadi alun-alun, dan opsi kedua adalah membangun kembali MPP. Namun, sebelum memutuskan, Pemerintah Kota Pekanbaru akan mengadakan diskusi publik dengan berbagai stakeholder.

"Kami nanti masih perlu diskusi publik, kita akan undang akademisi, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, DPRD dan juga Forkopimda. Kita mau uji publik dulu mana yang pantas dan layak kita bangun di bekas MPP itu," tutur Muflihun.

Muflihun mengakhiri dengan optimisme bahwa pada 2024, proyek tersebut akan berjalan. "Kita proses administrasinya, kita hapus asetnya, kemudian baru kita robohkan dan nanti akan kita diskusikan apa yang mau dibangun. Insya Allah 2024 sudah jalan," pungkasnya. ***