MAKKAH, GORIAU.COM - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) menyatakan 74 jamaah haji asal Indonesia, sejak tragedi Mina hingga Kamis, 1 Oktober 2015, belum ditemukan keberadaannya. PPIH hanya dapat mengidentifikasi dua jenazah baru.

"Sampai Kamis pukul 02.00 waktu Arab Saudi atau pukul 06.00 waktu Indonesia barat, jumlah anggota jemaah yang belum kembali ke pemondokan dari sebelumnya 78 orang berkurang menjadi 74 orang," kata Sekretaris Daerah Kerja (Daker) Makkah PPIH 1436 Hijriah/2015 Masehi Nur Alia Fitra di Makkah, Arab Saudi.

Dua jenazah baru korban peristiwa Mina yang berhasil diidentifikasi adalah Abdul Wahab Idris Jafar dari kloter 14 embarkasi Batam (BTH 14) dengan nomor paspor A2708444 dan Hosen Ibrohim Nimat dari kloter 48 embarkasi Surabaya (SUB 48) dengan nomor paspor B1023186. Dengan demikian, jumlah anggota jemaah haji Indonesia yang menjadi korban meninggal dalam peristiwa Mina menjadi 59 orang.

Sementara itu, anggota jamaah yang belum kembali ke pemondokan berasal dari kloter JKS 61 sebanyak 37 orang, kloter BTH 14 sebanyak 8 orang, kloter SOC 62 sebanyak 6 orang, kloter UPG 10 dan SUB 48 masing-masing 4 orang, serta kloter JKS 21 sebanyak 2 orang. Kloter BPN 5, JKG 33, LOP 9, SUB 61, JKG 35, BTH 15, dan SUB 34 masing-masing 1 orang.

Nur Ali Fitria mengemukakan jumlah anggota jemaah yang mengalami cedera dan masih dirawat berkurang menjadi empat orang setelah satu anggota jamaah, yaitu Murtiningsih Neman Sunan Akun (SUB 48), telah sembuh dan kembali ke pemondokannya.

Kepala Daker Makkah Arsyad Hidayat menambahkan,  sejak Senin lalu, jemaah haji yang meninggal telah dimakamkan di Makkah. Sesuai dengan arahan Kementerian Kesehatan Arab Saudi, jenazah harus segera dikebumikan karena khawatir menimbulkan wabah penyakit mengingat kondisi jenazah sudah membusuk.

"Sejak peristiwa Mina, 24 September, sampai sekarang berarti sudah 7 hari dan pihak Muashim (pemulasaran mayat) memutuskan segera memakamkan jenazah yang sudah teridentifikasi," katanya.***