PANGKALANKERINCI, GORIAU.COM - Karena dinilai ada kejanggalan, Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Pelalawan akan menindak lanjuti kembali, terkait penyebab matinya ribuan ikan yang mati di sepanjang aliran Sungai Kampar beberapa waktu lalu.

"Kita minta Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pelalawan untuk jujur, kita tidak yakin dengan hasil yang disampaikan itu. Kita akan meminta penjelasan khusus dari BLH," tegas Ketua DPRD Pelalawan, Nasarudin SH MH, kepada GoRiau.com, Senin (18/5/2015).

Diutarakannya, pihaknya sangat tidak yakin dengan hasil yang telah disampaikan oleh BLH Pelalawan beberapa waktu lalu. Jika matinya ribuan ikan di Sungai Kampar beberapa waktu lalu adalah akibat dari mikroorganisme yang hidup subur di perairan itu.

"Kita sangat tidak yakin dengan hasil itu, karena sebelumnya tidak pernah terjadi hal itu. Menurut kita, ada indikasi lain yang selama ini tidak terjadi," terang Nasarudin.

Ditegaskannya, DPRD Pelalawan akan menindak lanjuti kembali persoalan tersebut. Dalam waktu dekat, dewan akan memanggil BLH Pelalawan untuk memberikan penjalan secara khusus terkait penyebab matinya ribuan ikan di Sungai Kampar.

"Kita tindak lanjuti kembali. Karena ini ada kejanggalan. Kita akan panggil BLH untuk memberikan penjelasan ke kita," tegas Nasarudin menutup.

Diketahui sebelumnya, ribuan ekor lebih ikan ditemukan mati mengapung di sepanjang aliran Sungai Kampar, mulai dari Desa Kuala Tolam, Desa Rangsang dan Sungai Ara, Kecamatan Pelalawan.

Kejadian matinya ikan-ikan disepanjang aliran Sungai Kampar, yang melintasi tiga desa itu terjadi pada, Rabu (10/12/2014). Dari seluruh jenis ikan-ikan yang ditemukan mati mengapung di Sungai Kampar adalah jenis ikan yang hidupnya berada di dasar sungai.

Beberapa jenis ikan dasar yang ditemukan mati mengapung tersebut diantaranya seperti ikan Wajang, Senggarat, Tapa, Botot serta berbagai jenis ikan dasar lainnya.(***)