PEKANBARU - PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) sebagai perusahaan besar yang bergerak dibidang minyak dan gas, selalu berinovasi mengembangkan teknologi dalam pengelolaan lapangan minyak dan gas (migas). Hal itu disampaikan dalam acara 'Intelectual Petroleum Festival 2018' yang diadakan Fakultas Tehnik Perminyakan UIR pada Senin, (16/4/2018).

Dalam acara tersebut, Presiden Direktur PT CPI Albert Simanjuntak sebagai narasumber memaparkan, CPI merupakan pelopor di Indonesia dalam penerapan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR). EOR merupakan beragam teknik untuk meningkatkan perolehan minyak yang dapat diproduksi dari sumur - sumur migas.

Berdasarkan penjelasan Albert, dalam kegiatan produksi migas terbagi dalam 3 fase, yakni pertama adalah fase primer yakni tahap mengembangkan lapangan baru dimana minyak masih dapat diangkat dengan tenaga alami. Setelahnya, adalah fase sekunder, ketika produksi migas mulai turun seiring penurunan tekanan pada reservoir, sehingga harus menggunakan injeksi, yakni injeksi air.

Kemudian, ketika memasuki fase tersier, maka teknologi EOR inipun diterapkan. Dimana untuk memperoleh minyak, memerlukan bahan - bahan lain seperti fluida reservoir, injeksi uap, kimia, atau gas.

Albert menyatakan, CPI telah menjadi pengelola salah satu operasi injeksi uap terbesar di dunia yang mampu memompa heavy crude oil (minyak mentah berat) yang lokasinya terlerak di Duri, Provinsi Riau, Indonesia.

"Di Duri, CPI mengelola salah satu operasi injeksi uap terbesar di dunia, yaitu proyek Duri Steam Flood (DSF), menggunakan teknologi mutakhir untuk memompa heavy crude oil dari reservoir," ucapnya.

Kemudian itu, Albert berujar bahwa berkat teknologi EOR injeksi uap ini, CPI mampu meningkatkan produksi minyak di Duri ketika tekanan reservoir mulai menurun secara alamiah pada tahun 1980-an hingga tetap berkelanjutan sampai saat ini.

"Lapangan migas di duri mulai berproduksi pada tahun 1954, lalu ketika tahun 1980-an tekanan resevoir mulai menurun secara alamiah, sehingga produksi minyak di Duri itu menurun. Akan tetapi, melalui Tehnik EOR injeksi uap (Steam flood) kita bisa tetap berproduksi bahkan bisa kita tingkatkan," jelasnya.

Tidak hanya itu, dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas, CPI menerapkan teknologi transformasi digital, yakni penggunaan kecerdasan buatan (artificial intelligence) untuk mendukung pengoperasian sumur - sumur migas. Dengan teknologi ini sumur migas dapat dioperasikan menggunakan smartphone, yang disinkronkan dengan GPS untuk mengetahui lokasi migas yang sedang bekerja. ***