PEKANBARU - Ratusan generasi millenial dari berbagai kabupaten/ kota di Provinsi Riau mendeklarasikan dukungannya kepada Calon Presiden RI Joko Widodo, Minggu malam, (2/12/2018). Deklarasi yang digelar di Hotel Parma Pekanbaru ini juga menghadirkan pelatihan jurnalistik kepada pesertanya, yang merupakan kaum muda dan masa depan bangsa.

"Melalui deklarasi ini, kesempatan bagi generasi millenial untuk bersatu mendukung Jokowi dua periode. Kita juga menargetkan raih 1 juta pemilih milenial di Provinsi Riau. Tidak hanya itu, kita juga membekali mereka dengan pelatihan jurnalistik, agar generasi ini dapat terhindar dari hoaks dan mampu menginformasikan atau menyebarkan berita yang benar dan bukan hoaks," ujar Ketua Rekan Jokowi Provinsi Riau, Arman Bima.

Sementara itu Politisi Muda Partai Nasdem, Muhammad Maliki mengatakan kepemimpinan Jokowi layak dilanjutkan dua periode karena sifat dan karakter kepemimpinannya selama ini pro terhadap kreativitas generasi muda.

"Kepemimpinan Jokowi sangat berbeda dengan presiden - presiden sebelumnya, ia berhasil mengubah stigma presiden yang kaku dengan aktivitas yang dekat dengan genarasi milenials. Jokowi juga sangat mendukung kreativitas generasi millenial, dengan tidak meninggalkan keberagaman serta adat, beliau sering membeli hasil karya anak - anak muda Indonesia," tuturnya,

Sementara itu, peserta deklarasi ini ternyata bahkan ada yang datang dengan inisiatif sendiri. Termotivasi oleh kepuasan akan kinerja Jokowi selama ini, salah satu peserta mengaku datang keacar deklarasi setelah melihat postingan acara ini dimedia sosial.

"Kita lihat di medsos, jadi kita datang karena ita juga mau dukung Pak Jokowi," tutur seorang peserta.

"Presiden Jokowi telah merubah stigma presiden yang selama ini lekat dengan ketatnya protokoler. Namun Presiden Jokowi berhasil merubah itu semua melalui aktivitas media sosialnya. Hal ini sangat berdampak signfikan bagi kami,yang mayoritas adalah generasi millennials," menurut salah satu penggiat media sosial yang mengisi acara di deklarasi tersebut. ***