JAKARTA - Panitia Penyelenggara Asian Para Games (INAPGOC) menggelar sosialisasi pesta olahraga emoat tahunan kaum difabel tingkat Asia yabg akan digelar Oktober 2018 di enam wilayah DKI Jakarta dan 16 Provinsi.

Sosialisasi diawali di wilayah Jakarta Selatan yang diiikuti ratusan peserta di akan Kantor Walikota Jakarta Selatan, Senin (18/12/2017).  

"INAPGOC melakukan sosialisasi agar masyarakat DKI Jakarta mengetahui Jakarta sebagai tuan rumah Asian Para Games 2018. Jadi, kita ingin mereka ikut berpartisipasi mensukseskannya," kata Wakil Ketua INAPGOC, Sylviana Murni di sela-sela acara sosialisasi. 

Sosisalisasi dilakukan di Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Utara dan Jakarta Barat pada 18-19 Desember 2017. Sedangkan Kepulauan Seribu dilaksanakan Januari 2018. 

Tujuan diadakannya sosialisasi bersama Pemerintah Kotamadya, kata Sylviana, agar dapat memberikan informasi mengenai Asian Para Games 2018 secara serempak, terutama kepada perwakilan beberapa sekolah luar biasa, komunitas difable, sekolah-sekolah, dan organisasi remaja yang berada di masing-masing wilayahnya. 

Melalui APG 2018 diharapkan dapat memperkenalkan tekad kuat dan kepercayaan diri para atlet dalam menghadapi segala tantangan, baik fisik maupun mental.

Serta mempromosikan kesetaraan dalam kehidupan bermasyarakat juga menjadikan aksi para atlet penyandang disabilitas sebagai sumber inspirasi dan motivasi bagi seluruh elemen masyarakat.

Tujuan lain yang ingin dicapai dari kegiatan APG 2018 ini juga untuk memperlihatkan pada dunia internasional bahwa Jakarta merupakan ibukota yang ramah bagi penyandang disabilitas. 

Sebagai tuan rumah Asian Para Games 2018, Jakarta bersiap menerima kehadiran 3.000 atlet penyandang disabilitas dan offisial dari 43 negara di Asia. Mereka akan mengikuti 18 cabang olahraga yang nempertandingkan 582 nomor. 

"Menerima tamu sejumlah 3.000 orang tentu bukan hal mudah dan memerlukan dukungan berbagai pihak. Terlebih lagi akan ada 18 lokasi yang tersebar di lima wilayah DKI Jakarta dengan pusat penyelenggaraan di Kompleks Gelora Bung Karno Senayan," kata Sylviana.***