LIMA PULUH KOTA - Adri (50), dilaporkan keluarganya hanyut dan hilang di sungai Batang Maek, di Kenagarian Pangkalan, Kecamatan Pangkalan, Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.

Dikutip dari Sindonews.com, warga Jorong Pauh Anok, Kenagarian Pangkalan yang bekerja sebagai sopir itu tidak pulang sejak Senin (25/5/2020) malam, setelah izin kepada istrinya pergi mandi ke sungai Batang Maek sekitar pukul 20.00 WIB.

Hingga Selasa sore, Adri belum juga ditemukan. Keluarganya menjadi panik dan kemudian melaporkan ke Mapolsek Pangkalan, Lima Puluh, Kota.

Atas laporan tersebut, tim gabungan dari Basarnas, PMI, kepolisian dan pihak Pemkab Lima Puluh Kota melakukan pencarian di sepanjang aliran sungai Batang Maek.

Dari keterangan Kepala Posko Basarnas Lima Puluh Kota, Robi, saat tim Basarnas melakukan pencarian menggunakan perahu karet pada Rabu siang, petugas melihat seseorang tengah berdiri di Pulau Mati dan memandang ke arah hilir sungai.

Saat petugas mendekat, orang tersebut pun bertanya kepada petugas, ''hendak mencari siapa?''

Setelah dijelaskan petugas, barulah dia tahu bahwa dirinya lah yang tengah dicari.

''Ditemukan selamat. Korban tampak kedinginan karena lebih 24 jam di tengah Pulau Mati tersebut hanya dengan sehelai kain sarung,'' ujar Robi.

Korban yang kedinginan langsung dievakuasi petugas ke Puskemas Pangkalan untuk menjalani pemeriksaan.

Pengakuan korban kepada petugas, dirinya sedang mensucikan diri dari najis. Namun Robi tidak bisa memastikan apa kegiatannya di tengah pulau tersebut, apakah mandi atau bertapa.

''Apakah ia mandi, bertapa atau meditasi. Itu kami tidak tahu. Karena pengakuannya hanya untuk mensucikan diri di Batang Maek,'' ungkap Robi.***