BENGKALIS - Sejak zaman nenek moyang Suku Akit masuk ke Pulau Rupat di Kecamatan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis, Riau, Zapin Api yang merupakan sebuah tarian diperkenalkan kepada penduduk lokal. Tarian yang sudah menjadi budaya ini ternyata tidak terlepas dari kesan mistis. Zapin Api terus dipertahankan menjadi kearifan lokal.

Pantauan GoRiau.com, sebelum dimulainya tarian zapin api, kemenyan yang berbau menyengat itu dibakar dalam sebuah wadah, seiring musik gambus dimainkan. Tidak sembarangan orang yang bisa menarikan tarian ini, hanya mereka yang merupakan keturunan leluruh pembawa tarian zapin api yang bisa menarikannya.

Baca Juga: Zapin Api Tarian Daerah dari Bengkalis yang Mendunia

Penari zapin api diturunkan secara turun temurun oleh nenek moyang mereka. Sebelum memanggil roh nenek moyang, penari membalur diri mereka dengan asap hasil pembakaran kemenyan. Hal itu agar saat menari diatas bara api yang terbuat dari serabut kelapa tidak terjadi apa-apa, setelah diri mereka dimasuki roh leluhur.

Baca Juga: Gubernur Riau Tegang saat Nonton Tarian Zapin Api

Penari yang sudah dimasuki roh leluhur tidak akan memiliki kekuatan, jika tidak diiringi alat musik gambus dan rebana. Semakin kencang musiknya, maka kekuatan penari akan semakin membara, seperti api terbakar dari serabut kelapa itu.

Baca Juga: Ini Kata Gubernur Riau Usai Nonton Tarian Zapin Api

"Kita harus mempertahankan budaya ini, karena ini merupakan ciri khas masyarakat Rupat. Untuk itu kedepannya, setiap kegiatan akan selalu kita tampilkan tarian Zapin Api, sehingga bisa mendunia," harap Kepala Disbudparpora kabupaten Bengkalis Eduar kepada GoRiau.com, Selasa (15/11/2016).*** #BENGKALIS