PEKANBARU- Universitas Riau (Unri) berhasil menempati peringkat ke 16 dari 47 universitas terbaik di bidang penelitian periode tahun 2016-2018. Hal ini sesuai pengumuman Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), pada Rabu (20/11/2019) lalu.

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unri, Prof Dr Almasdi Syahza, SE.,MP, mengatakan, bahwa keberhasilan yang diraih oleh Unri ini merupakan kontribusi dari seluruh civitas akademika.

"Itu keberhasilan bukan karena LPPM, tetapi karena kontribusi masing-masing dosen melalui hasil penelitian maupun kontribusi dalam seminar nasional maupun internasional," kata Almasdi di Unri, Kamis (21/11/2019).

Almasdi menilai, jika dibandingkan antara tahun 2016 dengan 2019 adanya penurunan peringkat yang diraih. Namun dari jumlah skor yang didapat menunjukan peningkatan.

"Dulu kita ranking 13 dari 25, sekarang kita rangking 16 dari 47 berdasarkan jumlah klasternya. Tapi kalau berdasarkan hasil pemetaan konveksi nilai total kinerja penelitian jumlah perolehan bintang Unri sudah 3 setengah, naik setengah tingkat jika di bandingkan dengan tahun sebelumnya,"tambahnya.

Meskipun begitu, menurutnya pencapaian yang dilakukan oleh Unri harus di optimalkan kembali. Karena ternyata masih banyak dosen yang belum membudayakan kebiasaan mendokumentasi hasil penelitiannya.

"Waktu kita meminta dokumentasi penelitian, banyak dari mereka tidak tau dimana keberadaan filenya dan ada juga yang hilang," tambahnya.

Hal inilah yang membuat tidak semua hasil penelitian dosen tercatat dan dimasukan kedalam sistem LPPM Unri sehingga hasil yang di peroleh belum optimal. "Makanya kita menghimbau setiap hasil riset dan segala macam publikasi, silahkan antarkan ke LPPM, supaya dimasukan kedalam sistem," tutupnya.***